CNN Indonesia
Kamis, 28 Nov 2024 13:29 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Juru Bicara PKS Ahmad Mabruri merespons kekalahan jagoan usungan PKS di Pilkada Jakarta, Jawa Barat, dan Depok. Menurutnya, perihal itu biasa saja lantaran kekuasaan tak ada nan abadi.
"Biasa saja. nan namanya kekuasaan itu memang dipergilirkan. Tak ada kekuasaan nan abadi," kata Mabruri kepada CNNIndonesia.com, Kamis (28/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mabruri mengatakan tak hanya PKS nan mengalami kekalahan di wilayah-wilayah nan selama ini jadi kekuatan mereka. Ia menyebut PDIP juga mengalami kekalahan di Jawa Tengah pada Pilkada Serentak 2024.
"PDIP juga kalah di Jateng dan Solo. Jadi nan namanya pilkada, ya pasti ada nan kalah dan menang," ujarnya.
Namun, kata dia, PKS bakal melakukan pertimbangan internal mengenai hasil Pilkada 2024, khususnya di tiga wilayah tersebut. "Kan siklus biasa ini. Kontestasi-evaluasi-konsolidasi. Hal nan rutin di partai politik," kata dia.
Diberitakan, para jagoan PKS nan diusung di Pilkada DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Kota Depok menelan kekalahan berasas hitung sigap alias quick count sejumlah lembaga survei.
Di Jakarta, berasas hasil hitung sigap sejumlah lembaga survei, Ridwan Kamil dan Suswono keok melawan Pramono Anung-Rano Karno.
Suswono merupakan kader senior PKS nan pernah menjabat jadi Menteri Pertanian di era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Kemudian di Depok, pasangan calon Imam Budi Hartono-Ririn Farabi Arafiq nan diusung PKS dan Golkar juga tumbang berasas quick count lembaga survei. Mereka kalah dari rivalnya, Supian Suri-Chandra Rahmansyah.
Demikian pula di Jawa Barat. Presiden PKS Ahmad Syaikhu nan maju jadi calon gubernur kalah dari Dedi Mulyadi. Syaikhu maju berbareng putra Presiden ke-3 RI BJ Habibie, Ilham Akbar Habibie.
(rzr/tsa)
[Gambas:Video CNN]
Yuk, daftarkan email jika mau menerima Newsletter kami setiap awal pekan.
Dengan berlangganan, Anda menyepakatikebijakan privasi kami.