Polda Jambi Buka Suara soal Briptu OB Beli Mobil Burhanis Tanpa Surat

Sedang Trending 2 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, CNN Indonesia --

Kepolisian Daerah (Polda) Jambi membantah personil berinisial OB menggelapkan mobil bos persewaan Burhanis nan menjadi korban pengeroyokan hingga tewas di Pati Jawa Tengah. Anggota berkedudukan Briptu itu diklaim malah menjadi korban nan membeli mobil dengan surat tak lengkap.

"Anggota Direktorat Kriminal Umum Polda Jambi itu merasa tertipu dengan membeli mobil tersebut. Mobil itu dibelinya namun tidak dilengkapi dengan surat-surat nan sah," kata Kepala Subbidang Penerangan Masyarakat Polda Jambi, Komisaris Amin Nasution, kepada CNNIndonesia.com, Selasa (9/7) siang.

Amin menyampaikan mobil Honda Mobilio nan dibeli OB itu rupanya terdaftar leasing atas nama Senja Utama, bukan Burhan. Bahkan Senja tercatat menunggak selama setahun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mobil sekarang ke pihak leasing. Pihak leasing, PT Adira, itu membikin laporan," katanya.

OB membeli mobil itu seharga Rp110 juta lewat market place tanpa diketahui jelas siapa pemilik akunnya. Anggota polisi ini apalagi sudah mentransfer duit sebesar Rp45 juta sebagai biaya pembuka (DP). Namun, mobil itu rupanya tidak dilengkapi BPKB ketika sampai di Jambi.

"Senja dan OB juga tidak ada komunikasi. Karena Senja ini atas nama saja. Karena Senja itu atas nama leasing mobil tersebut saja," kata Amin.

Pada awal tahun 2024, Burhan berbareng rekannya hendak mengambil mobil Honda Mobilio itu. Namun, Burhan dan rekannya itu tidak bisa menunjukkan surat-surat original kepemilikan kendaraan.

Briptu OB kemudian merasakan ada nan janggal sehingga mencari tahu siapa pemilik mobil ini sebelumnya. Lalu, ditemukan kebenaran bahwa kepemilikan mobil ini atas nama orang lain nan sudah menunggak selama setahun di PT Adira.

Amin menyampaikan OB bisa saja membikin laporan namun tidak dilakukan.

"Bisa membikin laporan lantaran duit Rp45 juta itu tidak sedikit. Anggota rugi Rp45 juta, tetapi mobil sudah ditarik perusahaan leasing."

Kepolisian, kata Amin, tidak mengetahui hubungan antara Senja, pemilik akun market place, dan Burhan.

Ia juga tidak mengetahui atas dasar apa muncul dugaan terjadi penggelapan mobil. Sebab, tidak ada laporan dari pihak family dan polisi tidak mendapatkan keterangan secara resmi.

"Itulah nan tidak diketahui. Apa mungkin pemindahan mobil di bawah tangan? Kami tidak tahu dan tidak mau menduga. Tidak ada laporan resmi," katanya.

"Tidak bisa diproses, baik pengawasan internal maupun pidana. Dan memang family almarhum sudah menganggap masalah ini selesai," kata Amin.

(msa/DAL)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional