CNN Indonesia
Senin, 28 Okt 2024 07:12 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PPMI) Abdul Kadir Karding mengungkapkan Presiden Prabowo Subianto membiayai aktivitas retreat Kabinet Merah Putih di Akademi Militer, Magelang, Jawa Tengah, dengan duit pribadi.
"Pak Prabowo nan membiayainya sendiri," kata Karding dihubungi melalui pesan singkat, Minggu (27) malam, dikutip dari Antara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Retreat Kabinet Merah Putih berjalan dari Kamis (24/10) hingga Minggu hari ini. Retreat nan digagas oleh Presiden Prabowo Subianto memberikan kesan positif dari para jejeran personil kabinet.
Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni mengatakan retreat tersebut semakin memperjelas orientasi pemerintahan Prabowo-Gibran Rakabuming Raka.
"Acara ini keren banget. Sangat menyenangkan dan menggembirakan. Pertama, saya merasa retreat ini menambah kejelasan visi, misi dan tujuan serta orientasi pemerintahan nan dipimpin Pak Prabowo," kata Raja Juli Antoni.
Raja Juli mengatakan orientasi pemerintahan Prabowo-Gibran adalah kesejahteraan rakyat dan kemandirian bangsa.
Ia menyampaikan sesi retreat diperkuat oleh sesi-sesi materi oleh para menteri dan kepala badan nan memberikan orientasi pemerintahan ke depan.
Sementara Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait mengatakan retreat membentuk dan menciptakan para personil kabinet menjadi "super team".
"Nomor satu, kompak. Tidak ada 'Superman' nan ada 'super team'. Semua itu anak buah Presiden, tidak ada nan jagoan sendirian. Semua koordinasi," kata Maruarar.
Di sisi lain Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan Budiman Sudjatmiko mengungkapkan pandangannya mengikuti pembekalan 'the military way' nan diterapkan oleh Presiden Prabowo.
Budiman nan merupakan aktivis 1998 dan melawan Orde Baru sekarang berseragam ala militer saat mengikuti retreat di Akmil. Disinggung soal ada tidaknya pertentangan batin, pendiri Partai Rakyat Demokratik (PRD) itu pun berkilah soal beda tentara rezim otoriter dan rezim demokratis.
"Beda tentara rezim otoriter dan rezim demokratis, beda. Kalau dulu tentara dipakai untuk politik praktis, hari ini setiap negara kudu punya tentara. Di tengah bentrok geopolitik seperti ini jika kita enggak punya tentara, kita enggak bisa mempertahankan negara," kata Budiman ditemui di Bandara Adisutjipto, Sleman usai menyelesaikan retreat di Akmil.
(Antara/fra)
[Gambas:Video CNN]
Yuk, daftarkan email jika mau menerima Newsletter kami setiap awal pekan.
Dengan berlangganan, Anda menyepakatikebijakan privasi kami.