PSI Tepis Isu Kaesang Bakal Mundur dari Ketum Partai

Sedang Trending 3 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, CNN Indonesia --

Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menegaskan tidak ada rencana Kaesang Pangarep mundur dari kedudukan Ketua Umum PSI di tengah ramai soal dugaan gratifikasi berupa akomodasi jet pribadi.

Ketua DPP PSI Cheryl Tanzil menegaskan PSI sampai hari ini solid 100 persen di bawah kepemimpinan putra bungsu Presiden Joko Widodo itu.

"Tidak ada rencana Mas Kaesang mundur dari PSI, apalagi dimundurkan sebagai Ketua Umum PSI," kata Cheryl dalam keterangannya, Senin (9/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Cheryl pun meminta pihak-pihak lain tidak mencampuri urusan dapur PSI, karena menurutnya nan paling mengetahui kondisi internal PSI adalah para kader sendiri.

"Bukan kader partai lain. Silakan kader partai lain urus partai dan ketua umum sendiri. Jangan sok tahu dan masuk urusan partai lain," ujarnya.

Kaesang Pangarep belakangan menjadi sorotan usai diduga menerima gratifikasi. Sejumlah pihak pun melaporkan Kaesang ke KPK, di antaranya Koordinator Masyarakat Anti-Korupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman dan Dosen Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Ubaidillah Badrun.

Laporan itu dibuat usai mencuat berita Kaesang dan istrinya Erina Gudono menggunakan pesawat jet pribadi ke Amerika Serikat. Penelusuran lebih lanjut mengungkap dugaan jet pribadi itu milik salah satu perusahaan asal Singapura.

Sejauh ini, Kaesang belum merespons soal jet pribadi ini. Belakangan, dia muncul ke publik namun tutup mulut ketika ditanya mengenai perihal tersebut.

Kaesang dianggap layak mundur dari Ketum PSI

Sementara itu, Koordinator Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) Petrus Selestinus menyebut Kaesang terancam didepak dari posisi Ketum PSI buntut dugaan gratifikasi itu.

Petrus menilai sikap dan perilaku Kaesang nan condong tutup mulut itu bisa saja merugikan PSI lantaran memberikan contoh serta pendidikan politik nan baik kepada masyarakat.

"Selain itu, sikap Kaesang jelas merugikan kepentingan umum, di mana KPK bertindak diskriminatif dan tidak independen dalam menghadapi kasus Kaesang ini," kata Petrus dalam keterangannya, Senin (9/9).

Petrus kemudian mengungkit rekam jejak perjalanan Kaesang ketika pertama kali masuk menjadi personil PSI tanggal 23 September 2023.

Kemudian hanya dalam tempo dua hari alias tanggal 25 September 2023, Kaesang didapuk menjadi Ketua Umum PSI, tanpa ada jenjang kaderisasi nan dilalui sebagaimana digariskan di dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) PSI.

Petrus menilai pemilihan Kaesang sebagai Ketua Umum PSI merusak sistem meritokrasi sekaligus memperburuk posisi PSI di mata publik.

"Hanya bakal sebagai partai nan hanya mau mengekor pada penguasa," kata dia.

Tak hanya itu, Petrus juga mengungkap Kaesang kandas memenuhi ekspektasi seluruh kader PSI nan berambisi penunjukan Kaesang menjadi pucuk pemimpin partai bisa membikin PSI lolos ke parlemen.

Oleh karena itu, Petrus beranggapan saat ini pilihan terbaik adalah melengserkan Kaesang dari kedudukan Ketua Umum PSI lewat Kongres Luar Biasa (KLB).

Kemudian mengadili Kaesang lewat Mahkamah Partai dan mengembalikan PSI sebagai partai politik anak muda nan menurutnya kudu lepas dari jebakan dinasti politik Jokowi.

(kha/ugo)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional