CNN Indonesia
Kamis, 23 Jan 2025 05:20 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Mendiktisaintek RI Satryo Soemantri Brodjonegoro bungkam dicecar awak media soal dugaan berperilaku kasar terhadap staf kementerian, memecat secara sepihak, hingga soal tunjangan keahlian pengajar ASN.
Momen itu terjadi seusai Satryo menghadiri sidang kabinet paripurna di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (22/1).
Satryo sama sekali tak merespons pertanyaan awak media nan mengejarnya soal dua rumor tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Belakangan, pegawai di Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi, melakukan tindakan di demo depan instansi kementerian tersebut, Senin (20/1).
Pegawai memprotes Mendiktisaintek Satryo Soemantri nan diduga memberhentikan salah seorang pegawai secara sepihak dan mendadak.
Pranata Humas Ahli Muda & Pj. Rumah Tangga Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi, Neni Herlina bercerita apa nan dialaminya berasal dari pergantian meja kerja menteri. Menurutnya, Satryo tidak terima dengan meja kerja nan ada.
"Sebenarnya itu kan gini, ruangan beliau itu kan sedang kita buat di lantai 10. Itu ruang sementara, sementara itu jejak ruang dirjen. Nah itu peralatannya itu jejak dirjen dulu. Sebenarnya enggak substansi masalah pendidikan tinggi," kata Neni.
Dosen ASN Kemendiktisaintek ramai-ramai protes lantaran tak pernah mendapatkan tukin sejak 2020. Protes ini diinisiasi oleh Aliansi Dosen ASN Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (ADAKSI).
Mereka telah menggelar tindakan dengan mengirimkan karangan kembang ke Kantor Kemendiktisaintek, Jakarta pada Senin (6/1) lalu.
Para pengajar itu juga berencana kembali menggelar tindakan besar-besaran menuntut tukin pengajar ASN nan tak diberikan sejak 2020.
"Awal Februari kami bakal adakan tindakan besar-besaran di Jakarta," kata Anggun lewat pesan singkat, Rabu (15/1).
Sebelum tindakan di Jakarta Februari nanti, ADAKSI juga bakal menggelar demonstrasi di daerah-daerah di Indonesia pada akhir Januari. Ia menjelaskan sekarang ADAKSI telah berdiri dan tersebar luas di seluruh provinsi di Indonesia.
(mnf/rds)
[Gambas:Video CNN]