Jakarta, CNN Indonesia --
Calon Gubernur Jawa Timur nomor urut 3, Tri Rismaharini, menyampaikan strategi krusial nan melibatkan partisipasi publik dan pemberdayaan masyarakat dalam upaya peningkatan kualitas tata kelola pemerintahan. Hal itu disampaikan dalam debat kedua Pilgub Jawa Timur 2024, Minggu (3/11).
Dengan tema "Tata Kelola Pemerintah nan Efektif dan Inovatif serta Pelayanan Publik nan Inklusif untuk Keadilan Masyarakat Jawa Timur," debat kali ini memberi ruang bagi para calon untuk menyampaikan program dan pendapat mereka.
Risma dalam kesempatan ini menyampaikan pentingnya pendekatan langsung, responsif, dan non-formal untuk mengakomodasi kebutuhan masyarakat Jawa Timur nan heterogen dan beragam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Risma, kunci kesuksesan pembangunan di Jawa Timur adalah dengan melibatkan masyarakat sejak tahap perencanaan hingga implementasi, sehingga pemerintah dapat betul-betul menjawab kebutuhan mereka.
"Semua dimulai dari perencanaan, gimana mendengarkan apa nan diinginkan masyarakat. Kita kudu tahu apa passion mereka, apa nan mereka harapkan dari pemerintah," ujar Risma.
Mantan Wali Kota Surabaya dua periode itu menyampaikan, sangat memahami kebutuhan masyarakat tidak hanya dapat dicapai lewat forum umum alias rapat-rapat, tapi juga melalui komunikasi langsung dengan masyarakat di lapangan.
Dia menganggap krusial bagi pemerintah untuk menurunkan sekat birokrasi dan datang langsung di tengah masyarakat untuk mendengarkan aspirasi mereka.
Dalam strategi pemberdayaan ini, Risma berencana untuk memperkuat peran pemerintah sebagai penyedia nan membuka akses lebih luas bagi masyarakat untuk terlibat aktif dalam pembangunan.
"Tidak perlu formal, tetapi kita bisa langsung turun menanyakan pada masyarakat," ungkapnya.
Pendekatan ini, menurutnya, memungkinkan masyarakat untuk merasa lebih dekat dengan pemerintah, sehingga komunikasi dan kerjasama menjadi lebih efektif.
Risma juga menyoroti pentingnya keseimbangan dalam menangani keberagaman masyarakat Jawa Timur, nan terdiri dari beragam latar belakang sosial, budaya, dan geografis.
Dia menyatakan, elemen-elemen berbeda dalam masyarakat Jawa Timur memerlukan perhatian nan seimbang, agar pembangunan melangkah merata dan inklusif.
Selain itu, Risma menekankan pentingnya pengawasan dan pengendalian nan melibatkan partisipasi masyarakat secara langsung.
Dalam pandangannya, masyarakat kudu ikut serta dalam mengawasi jalannya program-program pemerintah, sehingga transparansi dapat terjaga dan pemerintah dapat dipantau secara aktif.
"Kita lakukan pengawasan dan pengendalian tersebut berbareng masyarakat," kata Risma.
Mantan Mensos RI itu percaya bahwa dengan memberdayakan masyarakat sebagai bagian dari proses pemerintahan, mereka bakal mempunyai rasa kepemilikan terhadap program nan diusung pemerintah.
Penggunaan teknologi informasi, imbuhnya, juga bakal dioptimalkan agar masyarakat dapat dengan mudah mengakses info dan memantau program-program nan berjalan.
(inh/inh)