TEMPO.CO, Jakarta - PT Pertamina Patra Niaga buka bunyi soal kesempatan kenaikan nilai bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi pada Juli mendatang. Sebelumnya, pemerintah memutuskan menahan nilai BBM hingga Juni 2024.
“Sementara, belum (diputuskan naik alias tidak). Masih kami review,” kata Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting kepada Tempo melalui aplikasi perpesanan pada Rabu, 26 Juni 2024.
Keputusan pemerintah menjamin harga BBM tidak naik hingga pertengahan tahun disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pada Senin lalu, 24 Februari 2024. Saat itu, Airlangga mengatakan perihal tersebut diputuskan dalam sidang kabinet paripurna. Selain menahan harga BBM, pemerintah juga menahan nilai listrik hingga Juni 2024.
Biasanya, Pertamina bakal menyesuaikan nilai BBM nonsubsidi setiap awal bulan lantaran mengikuti perkembangan nilai minyak mentah dunia. Namun sepanjang 2024, kenaikan nilai BBM nonsubsidi hanya terjadi pada Januari.
Direktur Utama Nicke Widyawati mengatakan nilai BBM non subsidi dapat ditahan dengan pengaturan stok, inventory, dan subsidi silang. Nicke juga mengatakan Pertamina menahan nilai BBM dengan mempertimbbangkan kondisi daya beli masyarakat.
"Itu menjadi satu pertimbangan, bukan hanya cari keuntungan," kata Nicke saat rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR RI pada akhir Maret 2024.
Adapu nilai BBM nonsubsidi Pertamina nan bertindak saat ini, ialah Pertamax Rp 12.950 per liter; Pertamax Green 95 Rp 13.900 per liter; Pertamax Turbo Rp 14.400 per liter; Dexlite Rp 14.550 per liter; dan Pertamina Dex Rp 15.100 per liter.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif sebelumnya mengatakan bahwa belum ada rapat lintas-kementerian untuk membahas nilai BBM, baik nan subsidi maupun nonsubsidi untuk Juli 2024.
“Belum ada rapat (antarmenteri). Kalau belum ada rapat, belum ada (pembahasan) apa-apa,” ujar Arifin ketika ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Senin lalu, seperti dikutip dari Antara. Hingga sekarang juga belum terdapat pengarahan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal nasib nilai Pertalite maupun Pertamax series.
“Nggak ada pengarahan (dari Jokowi). Belum, belum. Paling nunggu rapat,” kata dia.
Tak hanya nilai BBM, Arifin juga mengatakan pemerintah belum melakukan pembahasan mengenai kelanjutan nilai listrik. “BBM, listrik, sama aja. Belum (rapat), belum."
Iklan
Adapun gejolak nilai minyak dunia, eskalasi bentrok di Timur Tengah, hingga pelemahan kurs rupiah terhadap dolar AS membikin kompensasi dan anggaran subsidi BBM di dalam negeri membengkak. Arifin sebelumnya menyebut nilai BBM subsidi dan nonsubsidi pada Juli bakal dibahas berbareng Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Keuangan Sri Mulyani.
RIRI RAHAYU | ANTARA
Pilihan Editor: Truk Tangki BBM Terbakar di Tol Ngawi, Pertamina: Distribusi BBM Tidak Terganggu