Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

Sedang Trending 1 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat 102 poin di nomor Rp 16.083 pada perdagangan Jumat, 3 Mei 2024. Penguatan tersebut setara 0,63 persen dibandingkan perdagangan Kamis, 2 Mei 2024, nan berada di level Rp 16.185.

Direktur Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, menyebut pelemahan dolar AS memberikan kelonggaran bagi mata duit regional meski mata duit tersebut tetap mengalami penurunan besar lantaran prospek suku kembang AS tetap tinggi dalam jangka waktu nan lebih lama. Ibrahim menjelaskan, info nonfarm payrolls nan dirilis pada hari Jumat diperkirakan bakal menjadi aspek lebih lanjut dalam prospek suku bunga. 

"Tanda-tanda kekuatan nan terus-menerus di pasar tenaga kerja memberi The Fed lebih banyak ruang untuk mempertahankan suku kembang tetap tinggi lebih lama," kata Ibrahim dalam keterangan tertulisnya pada Jumat, 3 Mei 2024.

Lebih lanjut, Ibrahim juga menyoroti bank sentral nan memperingatkan bahwa perihal ini kemungkinan bakal tetap terjadi dalam jangka pendek. Dengan inflasi nan tinggi, jelas Ibrahim, memberi sedikit argumen bagi The Fed untuk menurunkan suku bunga. 

"Namun The Fed juga mengisyaratkan bahwa pihaknya tidak beriktikad meningkatkan suku kembang lebih lanjut," ujarnya. 

Ibrahim berpendapat, para pedagang dan analis mengaitkan penurunan ini  dengan intervensi pasar mata duit yen oleh pemerintah Jepang. Dia menyebut USD-JPY telah melonjak ke 160 awal pekan ini. 

"Para pedagang mengatakan level ini adalah batas baru untuk intervensi pasar mata uang. Pasar domestik Jepang tutup pada hari Jumat," tuturnya. 

Iklan

Meski begitu, Ibrahim menyampaikan, volume nan lebih rendah juga membantu yen. Dia juga menyebut faktor-faktor nan mendorong pelemahan yen baru-baru ini tetap berpengaruh, terutama prospek suku kembang AS nan tinggi untuk jangka waktu nan lebih lama.

Berdasarkan sentimen domestik, Bank Indonesia melaporkan bahwa Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada April 2024 dalam kisaran sasaran 2,5±1 persen. Ibrahim menyebut Inflasi IHK April 2024 tercatat sebesar 0,25 persen (mtm), sehingga secara tahunan menjadi 3 persen (yoy). 

"Hal ini akibat kerjasama nan apik antara pemerintah dan BI nan telah menjaga inflasi melalui kebijakan moneter nan konsisten dan sinergi nan erat," ujarnya.

Tak sampai di situ, Ibrahim juga menyatakan Inflasi inti juga tetap terkendali meski mengalami sedikit peningkatan. Dia menyampaikan bahwa inflasi inti pada April 2024 mencapai 0,29 persen (mtm) dengan kontribusi utama dari komoditas emas perhiasan, minyak goreng, dan gula pasir.

Pilihan Editor: CPNS 2024 Belum Kunjung Dibuka, Kemenpan RB: Screening Dokumen Usulan Belum Selesai

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis