Serangan Ransomware ke PDNS Hambat Sertifikasi SBU dan SKK, Gapensi: Kerugiannya Cukup Besar

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum BPP Gapensi Andi Rukman Nurdin mengatakan peretasan Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 menghalang jasa Sertifikat Badan Usaha (SBU) dan Sertifikat Kompetensi Kerja (SKK).

“Ya memang kan sumber pemasukannya dari situ, publikasi SBU dan SKK sama sekali mati. Kerugiannya cukup besar,” katanya ditemui di Graha Gapensi, Jakarta Selatan pada Senin, 22 Juli 2024.

Andi mengatakan, sejak 20 Juni hingga 18 Juli 2024, tercatat ada 780 badan usaha nan tidak bisa diproses dalam publikasi SBU dan SKK. Ia menyayangkan kelalaian pemerintah, karena melumpuhkan operasional kerja Gapensi dan lembaga lainnya. 

“Mudah-mudahan PDNS ini sudah bisa betul-betul pulih ya tanggal 24 (Juli) itu, semua sistem ini normal kembali. Bukan sekadar janji-janji,“ ujarnya.

Andi enggan menyebut besaran kerugian nan dialami Gapensi selama serangan siber ke server PDNS 2 berlangsung. Ia hanya mengatakan, agar kejadian itu tak terulang lagi. “Ini jadi pengalaman gimana membikin backup data. Hampir di semua penjuru sektor ini kudu betul-betul membikin backup data, agar ini tidak terjadi lagi,” ujarnya.

Iklan

Diketahui, serangan ransomware ke server PDNS 2 mengganggu berjalannya proses lelang proyek bangunan Kementerian PUPR. 

Namun PUPR memastikan mempunyai backup info dengan menyimpan info di internal kementerian sebelum dioper ke PDNS. PUPR terus memastikan berasa besar akibat serangan ransomware terhadap keamanan info di internal kementerian mereka.

Pilihan Editor: KPK bakal Turun Tangan Bila Family Office Timbulkan Kerugian Negara