Seribuan Pengemudi Ojol Demo di Patung Kuda Keluhkan Tarif Tak Manusiawi hingga Tuntut Legalisasi

Sedang Trending 2 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

TEMPO.CO, Jakarta - Dalam demonstrasi nan digelar oleh para pengemudi ojek online (ojol) se-Jabodetabek di dekat Patung Arjuna Wijaya alias Patung Kuda, Jakarta Pusat, Koalisi Ojol Nasional mengusulkan enam tuntutan kepada pemerintah. Apa saja enam tuntutan tersebut? 

Tuntutan pertama adalah merevisi dan menambahkan pasal dalam Peraturan Menteri Komunikasi dan Informasi (Permenkominfo) No.1 Tahun 2012 tentang formula tarif jasa untuk mitra ojol dan kurir online di Indonesia.

"Kedua, Kominfo wajib mengevaluasi dan memonitoring segala corak aktivitas upaya dan program aplikator (perusahaan-perusahaan penyedia ojol dan kurir online) nan dianggap mengandung unsur ketidakadilan terhadap mitra pengemudi ojol dan kurir online di Indonesia," kata Presidium Koalisi Ojek Online Andi Kristyanto dalam keterangan tertulis dikutip Kamis, 29 Agustus 2024.

Ketiga, menghapus program jasa tarif irit untuk pengantaran peralatan dan makanan pada semua aplikator. Ia menilai Layanan tersebut tidak manusiawi dan memberikan ketidakadilan terhadap pengemudi ojol dan kurir online.

"Keempat, penyeragaman tarif jasa pengantaran peralatan dan makanan di semua aplikator. Kelima, tolak promosi aplikator nan dibebankan pada pendapatan mitra pengemudi," ujar Andi.

Keenam, melegalkan ojol di Indonesia dengan membikin surat keputusan berbareng (SKB) dari kementerian-kementerian mengenai nan membawahi ojol sebagai pikulan sewa khusus.

Unjuk rasa itu digelar tak jauh dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Adapun mobil pick up dijadkan panggung utama dalam tindakan kali ini. Beberapa orator berdiri di mobil tersebut dan memberikan orasinya secara bergantian untuk membakar semangat massa aksi. Selain itu, ada juga sejumlah lagu dengan tema perjuangan pun diperdengarkan.

"Ojol kudu legal. Ojol di London statusnya karyawan, di sini (Indonesia) boro-boro," kata salah satu orator dalam aksi.

Iklan

Adapun instansi Grab di Cilandak, Jakarta Selatan dan Gunung Sahari, Jakarta Pusat, pada sore hari ini tetap terlihat sunyi dari pendemo. Seorang penjaga keamanan Plaza Maspion, Jakarta Pusat, membenarkan sehari sebelumnya santer terdengar info bakal adanya demo.

Namun, dari pagi hingga sore, pukul 16:30, belum terlihat satu pun demonstran di instansi pusat Grab tersebut. "Memang sebelumnya kami mendapat himbauan untuk perihal tersebut, tapi sampai saat ini belum ada satu pun. Tapi, kita berhati-hati saja," kata petugas keamanan itu.

Adapun sebelumnya, Asosiasi Pengemudi Transportasi Daring Roda Dua Nasional Garda Indonesia berencana menggelar tindakan unjuk rasa di Istana Negara, instansi Gojek wilayah Petojo, dan instansi Grab di Cilandak pada Kamis, 29 Agustus 2024. Peserta tindakan nan ditaksir bakal mencapai 1.000 pengemudi ojek online dari area Jabodetabek itu menuntut perlindungan dan legalitas hukum. 

Fauzi Ibrahim berkontribusi dalam penulisan tulisan ini.

Pilihan Editor: Pengemudi Ojol Gelar Aksi, Kantor Gojek Petojo Tutup

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis