Sri Mulyani Sebut Prabowo Akan Lanjutkan Food Estate, Alokasi Anggaran Mencapai Rp 124,4 Triliun

Sedang Trending 1 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan pemerintah telah berkoordinasi dengan presiden terpilih Prabowo Subianto soal beberapa program nan bakal dijalankan, salah satunya rantai pasok pangan dan penguatan ketahanan pangan. Dia mengatakan Prabowo bakal berfokus mencetak dua jenis komoditas pangan baru, ialah padi dan jagung. 

Program ini telah diakomodasi dalam Rancangan Anggaran Belanja dan Pendapatan Negara (RAPBN) 2025. “Seluas 435 ribu hektare untuk padi, 250 ribu hektare untuk jagung,” kata Sri Mulyani dalam rapat berbareng Badan Anggaran DPR di Kompleks Parlemen pada Selasa,  27 Agustus 2024. 

Dia menyebut pemerintah juga telah menganggarkan Rp 124,4 triliun untuk program lumbung pangan alias food estate ini. “Terutama untuk pembukaan lahan pangan baru nan dilengkapi waduk dan irigasi, juga untuk membangun lumbung pangan dan akses pembiayaan kepada petani serta menciptakan persediaan pangan nasional,” kata dia. 

Program lumbung pangan nan dicanangkan Presiden Joko Widodo pada periode kedua ini sempat bermasalah dan kandas panen. Pada 23 Januari 2024, Direktur Wahana Lingkungan Hidup Kalimantan Tengah (Walhi Kalteng) Bayu Herinata menyebut proyek food estate Gunung Mas, Kalimantan Tengah, nan digarap oleh Kementerian Pertahanan kandas total.

Walhi telah meninjau letak lumbung pangan. Kunjungan itu untuk membuktikan kliam calon wakil presiden Gibran Rakabumin Raka nan mengatakan proyek besutan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto nan sekarang menjadi  presiden terpilih tersebut telah berhasil.

"Faktanya, singkong tetap belum bisa dipanen lantaran tingginya baru sejengkal orang dewasa," kata Bayu dalam obrolan nan disiarkan langsung melalui kanal YouTube Walhi Nasional pada Jumat, 26 Januari 2024. 

Bayu juga mengatakan, sejak 2021-2023, tidak pernah ada singkong nan dihasilkan dari food estate Gunung Mas. Singkong tidak bisa tumbuh di lahan berpasir tersebut. Namun menurut Bayu, pemerintah berupaya menutupi kegagalan tersebut dengan menanam ulang singkong dan jagung. Jagung tersebut kemudian dipanen Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman beberapa hari lalu.

"Jagung memang bisa tumbuh, tapi kondisinya kering," kata Bayu. 

Adapun menurut info nan dia terima, jagung tersebut memang bukan untuk konsumsi langsung tetapi untuk bahan baku industri pengolahan pangan. "Tapi poinnya, kebenaran di lapangan, food estate Gunung Mas tidak berhasil. Padahal sudah membuka hutan," kata Bayu. 

Iklan

Oleh lantaran itu, Bayu mengatakan, proyek food estate tidak perlu dilanjutkan. "Tidak relevan, tidak ada urgensi untuk dilanjutkan," tuturnya.

Sementara lumbung pangan, Sri Mulyani mengatakan ada dua program prioritas Prabowo lainnya. Sri Mulyani menyebut Empat program itu meliputi makan bergizi gratis, sekolah unggulan, dan ketahanan pangan. 

"Makan bergizi cuma-cuma desainya untuk mendukung sumber daya manusia nan cerdas, dan menghidupkan perekonomian lokal, regional, daerah, serta bertumpu pada UMKM ," kata Sri Mulyani dalam rapat berbareng Badan Anggaran DPR di kompleks Parlemen, pada Selasa, 27 Agustus 2024. Adapun, anggaran untuk program ini sebesar Rp 71 triliun. 

Kemudian, Sri Mulyani menyebut program revitalisasi sekolah juga menjadi prioritas dalam pemerintahan Prabowo Subianto mendatang. Dia menyebut program dengan anggaran Rp 20,3 triliun ini untuk menuntaskan perbaikan ruang kelas dan sekolah nan mengalami kerusakan. 

“Serta menugaskan kepada Kementerian PUPR, diambil alih oleh satu kementerian dalam mengeksekusi perbaikan ruang kelas dan sasaran rehabilitasi sekolah mencapai 2 ribu,” kata Sri Mulyani.  

Riri Rahayu berkontribusi dalam penulisan tulisan ini. 

Pilihan Editor: Program Food Estate bakal Dilanjutkan Pemerintahan Prabowo, Anggaran Pangan Rp 124 Triliun

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis