Taufiq Kiemas, Sosok Penggerak Nasionalisme dan Persatuan

Sedang Trending 2 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, CNN Indonesia --

Taufiq Kiemas merupakan salah satu tokoh nasional Indonesia nan banyak berkontribusi kepada bangsa dan negara.

Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) periode 2009-2013 itu merupakan penggerak nasionalisme nan gigih dalam menanamkan nilai-nilai kebangsaan dan persatuan.

Taufiq adalah salah satu tokoh kunci nan menegaskan pentingnya menanamkan kembali nilai-nilai kebangsaan dan persatuan kepada generasi muda bangsa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

MPR menyosialisasikan ulang semangat Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI melalui program empat pilar kebangsaan.

Hingga mengembuskan napas terakhirnya, inisiatif Taufik menanamkan empat pilar menjadi spirit dan matahari, dan menjadi perihal mendasar nan senantiasa terpakai sepanjang bangsa Indonesia berdiri.

Ketua MPR saat ini, Bambang Soesatyo (Bamsoet) menyampaikan bahwa mendiang Taufiq meninggalkan warisan krusial bagi bangsa Indonesia.

Bamsoet mengatakan Taufiq menjadi penggagas dari upaya memasyarakatkan Empat Pilar Kebangsaan nan kemudian diubah menjadi Empat Pilar MPR RI. Karenanya, Taufiq dikenang sebagai Bapak Empat Pilar MPR RI.

"Tidak berlebihan kiranya jika segenap komponen bangsa Indonesia memberikan penghargaan kepada almarhum Taufiq Kiemas sebagai Bapak Empat Pilar MPR RI. Warisan Empat Pilar MPR RI tersebut sangat berfaedah bagi menjaga keberlangsungan masa depan Indonesia. Sehingga tidak terpecah belah akibat suku, agama, ras, maupun antargolongan (SARA). Empat Pilar MPR RI merajut keberagaman sebagai kekuatan bangsa Indonesia, bukan sebagai sumber pertikaian," jelas Bamsoet di Jakarta, Rabu, 9 Juni 2021, dikutip dari detikcom.

Ia menjelaskan Empat Pilar MPR RI terdiri dari Pancasila sebagai dasar negara, landasan ideologi, falsafah, etika moral serta perangkat pemersatu bangsa. Lalu, pilar kedua adalah Undang-Undang Dasar Negara Republik Tahun 1945 (UUD NRI 1945) sebagai landasan konstitusional.

Selanjutnya, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) menjadi pilar ketiga sebagai konsensus corak kedaulatan negara. Lalu, Bhinneka Tunggal Ika pilar keempat sebagai semangat pemersatu dalam kemajemukan bangsa.

Profil Taufiq Kiemas

Taufiq Kiemas menjadi salah satu kandidat nan dinominasikan dalam arena CNN Indonesia Awards pada Rabu, 10 Juli 2024 di Palembang, Sumatra Selatan.

CNN Indonesia Awards di Palembang ini merupakan arena penghargaan ketiga. Sebelumnya, CNN Indonesia Awards pertama telah digelar di Makassar dan Bali.

Taufiq Kiemas lahir pada 31 Desember 1942. Ia merupakan anak pertama dari pasangan Tjik Agus Kiemas dan Hamzatun Rusjda.

Ketika remaja di Palembang, Taufiq tumbuh menjadi seorang Soekarnois nan militan. Hal itu bersemi dari rasa kagum saat mendengar pidato Bung Karno di radio. Menurut catatan MPR, Taufiq pernah dipercaya menjadi Ketua GMNI Palembang.

Kendati demikian, Peristiwa Gestok 1965 membalikkan suasana. Kekuasaan Bung Karno pun surut. Lalu para Soekarnois sejati, termasuk Taufiq, mesti mendekam di penjara rezim Orde Baru. Tercatat Taufiq sudah dua kali dipenjara, ialah di Markas CPM Palembang dan RTM Budi Utomo Jakarta.

Seiring perjalanan politiknya, kisah asmara Taufiq dengan Megawati Soekarnoputri pun tumbuh. Pasangan ini pun menikah pada Maret 1973.

Pasangan ini mempunyai tiga anak, ialah Muhammad Rizki Pratama, Muhammad Prananda Prabowo, dan Puan Maharani.

Taufiq dan Megawati pun berkecimpung di Partai Demokrasi Indonesia (PDI). Taufiq terus mendampingi sang istri pada masa-masa kritis, terutama setelah KLB PDI di Surabaya akhir tahun 1993 di mana Megawati terpilih sebagai Ketua Umum PDI. Sementara Taufiq lebih banyak bergerak di belakang layar.

Pada masa reformasi, Taufiq merupakan motor utama pendirian PDI Perjuangan. Ia juga berkedudukan besar mengantarkan Megawati Soekarnoputri menjadi Wakil Presiden RI dan kemudian Presiden RI.

Puncak pekerjaan politik Taufiq adalah ketika terpilih secara aklamasi sebagai Ketua MPR RI di 2009. Di tengah masa kepemimpinannya, tepatnya 8 Juni 2013, Taufiq meninggal dunia.

(pop/fef)

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional