WIKA Gedung Mendapat 4 Gugatan PKPU

PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk alias WiIKA Gedung mendapat empat gugatan Kewajiban Penundaan Pembayaran Utang (PKPU) di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Seluruh gugatan itu telah terdaftar secara bersama-sama pada Selasa, 7 Oktober 2025.

Corporate Secretary Purba Yudha Tama mengatakan perseroannya saat ini belum menerima pemberitahuan resmi dari pengadilan. “Apabila menerima relaas dimaksud, Perseroan bakal melakukan verifikasi terlebih dulu atas nilai serta dasar klaim nan diajukan, sebelum memberikan tanggapan resmi di dalam forum norma nan sesuai,” katanya dalam keterbukaan info di Bursa Efek Indonesia, dikutip Senin, 13 Oktober 2025. 

Purba menjelaskan keempat gugatan itu datang dari enam perusahaan dan satu individu. Sementara itu, Purba mengatakan belum ada akibat langsung terhadap perusahannya atas gugatan ini. “Belum ada akibat langsung terhadap aktivitas operasional, dan kondisi keuangan, alias kelangsungan upaya perseroan,” katanya. 

Pada 24 Juli 2025, emiten berkode WEGE itu juga digugat PKPU oleh tiga perusahaan. Pada tahun ini, WIKA Gedung menargetkan nilai perjanjian baru sebesar Rp 3,58 triliun. Angka tersebut naik sebesar 34,43 persen dari realisasi Rp 2,66 triliun sepanjang 2024. 

Direktur Utama WEGE Hadian Pramudita mengatakan kebanyakan sasaran perseroan direncanakan berasal dari pemerintah sebesar 59,2 persen, BUMN 20,7 persen, dan swasta sekitar 20,1 persen. Sedangkan untuk jenis proyek nan disasar, perseroan menargetkan kontribusi terbesar dari perkantoran sebesar 44,4 persen. 

Selanjutnya, Hadian mengatakan, akomodasi publik diproyeksikan berkontribusi sebesar 38,8 persen, serta kediaman sebesar 16,8 persen. "Demi mencapai sasaran 2025, WEGE menerapkan beragam strategi, baik pada tingkatan operasional, pemasaran, pengembangan, maupun strategi keuangan." ujar Hadian. 

Selain itu, WEGE menargetkan penjualan mencapai Rp 4,4 triliun pada 2025. Sementara untung bersih ditargetkan menembus Rp 46 miliar.