10% Pemilih Dharma-Kun Bisa Jadi Penentu Jika Pilgub DKI Dua Putaran

Sedang Trending 2 jam yang lalu

dhf | CNN Indonesia

Kamis, 28 Nov 2024 15:37 WIB

Pilgub Jakarta tetap terbuka kemungkinan melangkah dua putaran. Jika ini terjadi, bunyi pemilih Dharma Pongrekun-Kun Wardana, bisa jadi penentu kemenangan. Pasangan calon gubernur-calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut dua Dharma Pongrekun (kiri) dan Kun Wardana (kanan) menyapa pendukung saat kampanye akbar di Lapangan Tabaci, Kalideres, Jakarta, Sabtu (23/11/2024). (ANTARA FOTO/ADITYA NUGROHO)

Jakarta, CNN Indonesia --

Basis massa pemilih Dharma Pongrekun-Kun Wardana bisa menjadi penentu kemenangan Pramono Anung-Rano Karno dan Ridwan Kamil-Suswono jika Pilgub DKI Jakarta 2024 masuk putaran kedua.

Dari quick count sejumlah lembaga survei, bunyi Dharma-Kun berkisar di nomor 10 persen. Sementara itu, Pramono-Rano di kisaran 49-51 persen. RK-Suswono di kisaran 38-39,5 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kisaran itu dikutip dari quick count empat lembaga, ialah Indikator Politik Indonesia, Charta Politika Indonesia, SMRC, dan LSI.

Meski Pramono-Rano menembus nomor 50 persen, tetapi quick count lembaga-lembaga itu mencantumkan periode pemisah kesalahan alias margin of error sekitar 1 persen.

Dengan demikian, ada kemungkinan perolehan bunyi Pramono-Rano itu menjadi di bawah 50 persen dan memaksa putaran kedua digelar.

Merujuk Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2024 tentang Daerah Khusus Jakarta, putaran kedua hanya diikuti dua pasangan calon nan mendapatkan bunyi terbanyak. Artinya, hanya Pramono-Rano dan RK-Suswono nan bakal bertarung.

Basis massa Dharma-Kun sebesar 10 persen bakal menjadi rebutan dua paslon.

Hal nan sama terjadi pada Pilgub DKI Jakarta 2024. Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Syaiful Hidayat menang di putaran pertama dengan 42,99 persen suara.

Lalu ada Anies Baswedan-Sandiaga Uno nan memperoleh 39,95 suara. Pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Silviana Murni meraih 17,06 persen suara.

Pada putaran kedua, Ahok-Djarot berkompetisi dengan Anies-Sandi. Suara Anies-Sandi meningkat menjadi 57,96 persen bunyi usai tak ada AHY-Silvy. Sementara itu, bunyi Ahok-Djarot 42,04 persen, beda tipis dari putaran pertama.

(wis/wis)

[Gambas:Video CNN]

Yuk, daftarkan email jika mau menerima Newsletter kami setiap awal pekan.

Dengan berlangganan, Anda menyepakatikebijakan privasi kami.

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional