22 TPS Khusus Pilkada Kalteng: di Lapas hingga Lokasi Tambang

Jakarta, CNN Indonesia --

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Kalimantan Tengah, Sastriadi mengatakan pihaknya telah menetapkan 22 Tempat Pemungutan Suara (TPS) Khusus untuk Pilkada serentak 2024.

"Di Provinsi Kalimantan Tengah TPS Lokasi Khusus berjumlah 22 TPS dengan jumlah pemilih letak unik sebanyak 5.000 lebih pemilih. TPS letak unik itu di 10 kabupaten kota," katanya di Palangka Raya, Jumat (15/11), dikutip dari Antara.

Satriadi menyebut TPS letak unik itu berada di Lembaga Pemasyarakatan/Rumah Tahanan (Lapas/Rutan), di perusahaan perkebunan, perusahaan pertambangan dan di kampus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palangka Raya.

Penetapan TPS unik itu didasarkan buletin aktivitas KPU Republik Indonesia Nomor 541/TIK.03-BA/14/2024 tentang Hasil Rapat Koordinasi Pendirian TPS di Lokasi Khusus pada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati serta Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tahun 2024.

Dia menambahkan, berdasar hasil rapat pleno rekapitulasi Daftar Pemilih Tetap (DPT) Provinsi Kalimantan Tengah berjumlah 1.960.153 pemilih, terdiri atas 1.006.845 pemilih laki-laki dan 953.208 pemilih wanita nan tersebar di 14 kabupaten kota, 136 kecamatan, 1.571 kelurahan desa dan 4.446 TPS.

Di sisi lain, Sastriadi memastikan penyimpanan alias tempat penyimpanan logistik pemilihan kepala wilayah pilkada serentak 2024 memenuhi standar alias kriteria keamanan nan telah ditetapkan.

"Dari hasil monitoring penyimpanan logistik di KPU Kabupaten Kotim dan Katingan, semua telah memenuhi standar alias kriteria nan ditetapkan," katanya.

Sastriadi berbareng sejumlah pihak mengenai seperti TNI dan Polri serta lainnya pihaknya juga mau memastikan keamanan penyimpanan logistik juga sesuai standar.

Pilkada Provinsi Kalteng 2024 diikuti empat pasangan calon gubernur dan wakil gubernur. Paslon nomor urut 1 adalah Willy M Yoseph-Habib Ismail, nomor urut dua Nadalsyah-Supian Hadi, nomor urut tiga Agustiar Sabran-Edy Pratowo, dan nomor urut empat Abdul Razak-Sri Suwanto.

(Antara/fra)

[Gambas:Video CNN]