3.000 Data Warga Bogor Dicuri untuk Target Penjualan Kartu Perdana

Sedang Trending 1 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

CNN Indonesia

Kamis, 29 Agu 2024 04:10 WIB

Dua orang mencuri 3.000 info penduduk Kota Bogor dan sekitarnya dalam satu tahun untuk mencapai sasaran penjualan kartu perdana. Ilustrasi kejahatan siber. Dua orang mencuri 3.000 info penduduk Kota Bogor dan sekitarnya dalam satu tahun untuk mencapai sasaran penjualan kartu perdana. (REUTERS/Kacper Pempel)

Jakarta, CNN Indonesia --

Sekitar 3.000 info penduduk Kota Bogor dan sekitarnya telah dicuri dalam setahun terakhir oleh dua orang, Lukman (51) dan Muhamad Rafi namalain Pitel (23) demi mencapai sasaran penjualan kartu perdana.

Hal tersebut diungkapkan Kapolres Bogor Kota Kombes Bismo Teguh Prakoso pada Rabu (28/8) setelah menangkap kedua pelaku.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Rekan-rekan sekalian bahwa pelaku ini (Lukman dan Pitek) sudah menyalahgunakan 3.000 identitas penduduk Kota Bogor dan sekitarnya. Sudah setahun," kata Bismo seperti diberitakan detikcom.

"Untuk memenuhi sasaran (penjualan kartu perdana) tersebut, maka dari pelaku ini menggunakan cara-cara nan melanggar hukum, mencuri info milik orang lain dengan menggunakan sebuah aplikasi," dia menjelaskan.

Bismo kemudian menjelaskan, dalam aplikasi tersebut, terdapat info informasi NIK masyarakat.

[Gambas:Video CNN]

Data tersebut nan dicuri dan digunakan pelaku untuk meregistrasi kartu perdana. Pelaku meregistrasi kartu perdana secara berdikari seolah telah menjual kartu perdana kepada pelanggan.

"(Caranya) memasukkan kartu SIM card tersebut ke dalam handphone, kemudian muncul perintah untuk melakukan registrasi, maka pelaku menggunakan aplikasi sehingga muncullah info NIK," beber Bismo.

"Kemudian info nan muncul otomatis tersebut digunakan oleh pelaku untuk meregistrasi. Itulah nan dilakukan oleh pelaku untuk memenuhi sasaran penjualan."

Dari penangkapan tersebut, Bismo mengatakan telah mencegah pelaku melakukan pencurian info 14 ribu penduduk nan awalnya hendak diregistrasi untuk kartu perdana salah satu provider.

"14.000 NIK, KK dari warga, nan bakal disalahgunakan (oleh pelaku) ini sukses kami cegah," ungkap Bismo.

"Jadi tentunya penyalahgunaan info pribadi NIK, KK dan lain sebagainya ini sangat berbahaya, terhadap penyalahgunaan kejahatan siber, seperti prostitusi online, kemudian gambling online, kemudian pinjaman online terlarangan dan kegiatan-kegiatan lain," tuturnya.

(chri)

Yuk, daftarkan email jika mau menerima Newsletter kami setiap awal pekan.

Dengan berlangganan, Anda menyepakatikebijakan privasi kami.

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional