5 Investor yang Akan Groundbreaking di IKN Hari Ini: Cina, Australia, dan 3 Swasta Nasional

Sedang Trending 2 bulan yang lalu

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Jokowi hari ini, Rabu, 25 September 2024, bakal melakukan peletakan batu pertama alias groundbreaking proyek investasi asing di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur.

"Ada groundbreaking beberapa perusahaan asing nan mau berinvestasi di IKN. Ada tiga (investor) asingnya, dan nan swasta nasional, dan juga peresmian beberapa nan sudah selesai," kata Jokowi di Bandara Nusantara, IKN, Selasa.

Selain melakukan peletakan batu pertama, tujuan Presiden berkantor di IKN juga untuk mencoba mengelola pemerintahan dari Istana IKN.

"Kita lihat jika aktivitas nan banyak itu memang tetap di Jakarta. Akan tetapi, kita mau coba kita kelola dari sini seperti apa, manajemen dari sini seperti apa," kata Presiden.

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani mengatakan  lima perusahaan asing berinvestasi di IKN dengan total biaya 165 juta dolar Amerika Serikat (AS) alias Rp2,51 triliun.

Salah satunya, perusahaan asal Singapura, Sembcorp Utilities PTe Ltd, nan berinvestasi sebesar 65 juta dolar AS (Rp987,35 miliar) untuk membangun panel surya berkekuatan 50 megawatt (MW).

“Kalau Sembcorp kurang lebih 65 juta dolar AS. Kalau nan lain-lain combining itu sekitar 100 juta dolar AS. (Jadi) 100 juta dolar AS ditambah 65 juta dolar AS, ya (total) 165 juta dolar AS,” kata Rosan Roeslani, di Jakarta, Selasa.

Tidak hanya di bagian energi, dia menyatakan bahwa perusahaan nan bergerak di sektor pendidikan asal Singapura, Raffles Education Limited, juga berkeinginan menanamkan modalnya di IKN.

Sebuah lembaga asal Australia juga tertarik untuk berinvestasi di sektor pendidikan. Sementara itu, satu perusahaan asal Rusia bakal membangun mixed-use building, dan satu perusahaan lainnya asal Cina bakal membangun pusat perbelanjaan.

Rosan menuturkan bahwa masuknya investasi asing ke IKN tersebut menunjukkan bahwa penanammodal swasta maupun BUMN dapat bekerja sama dan tidak perlu saling bersaing.

Dengan besarnya potensi pengembangan ekonomi di Indonesia, dia menilai bahwa perihal tersebut memerlukan investasi nan tidak sedikit, sehingga memerlukan peran BUMN dan swasta untuk merealisasikannya.

“Asal diatur gimana, secara policy, izin kebijakannya, sehingga complementary. Karena apa? Perkembangan ekonomi kita gede kok. Jadi, don't worry about that (jangan khawatir),” ujarnya pula.

Rosan mengatakan bahwa sekarang sebagian besar penanammodal menginginkan untuk berinvestasi pada pengembangan daya bersih.

Iklan

Namun, proyek pengembangan di Indonesia tetap jarang nan menggunakan daya bersih dalam seluruh prosesnya (end-to-end).

Pemerintah pun sekarang tengah berupaya untuk mendorong lebih banyak pembangunan berbasis daya bersih untuk menarik investasi hijau.

“Jadi, itu nan kita mau sorong dan juga gimana kita memikirkan investasi nan masuk ke Indonesia ini bisa carbon neutral,” katanya pula.

Investor Asal Cina

Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengungkapkan, groundbreaking kedelapan di Nusantara, Kalimantan Timur, pada Rabu 25 September 2024 melibatkan satu penanammodal asing murni dari Tiongkok.

Staf Khusus Kepala Otorita IKN Bidang Komunikasi Publik Troy Pantouw menyampaikan bahwa groundbreaking ini bakal melibatkan satu penanammodal asing murni, dua kemitraan asing, dan dua penanammodal domestik.

"Suasana antusias dan atmosfer nan positif menyelimuti persiapan groundbreaking ini, di mana masyarakat umum nan mengunjungi Nusantara turut memberikan persepsi positif tentang pembangunan nan sedang berjalan. Ini merupakan bukti nyata bahwa Nusantara diterima dengan baik dan menjadi sumber kebanggaan bersama," ujar Troy Pantouw di Jakarta, Selasa.

Investasi swasta luar negeri masuk pertama kali melalui sektor mix use ialah Delonix Bravo Investment dari Tiongkok nan bakal membangun hotel, apartemen, kantor, dan pusat perbelanjaan.

Geliat investasi terus berlanjut. Direncanakan bakal meresmikan juga groundbreaking dua perusahaan dalam negeri nan berinvestasi di Nusantara ialah Primahotel Manajemen Indonesia nan bakal membangun Hotel Bintang 3, dan PT Plataran Boga Rasa nan bakal membangun Venue.

Sementara itu, dua perusahaan nan berkolaborasi dengan internasional, Australia Independent School nan bakal membangun Sekolah Internasional dari jenjang PAUD hingga SMA, dan PT Magnum Investment Nusantara nan bakal membangun area kediaman dan komersial.

Groundbreaking ke-8 ini melanjutkan rangkaian pembangunan nan sebelumnya telah mencapai tahap ketujuh. Minggu lalu, telah diresmikan Swissotel Nusantara serta Groundbreaking Nusantara Mall and Duty Free, nan menambah daftar proyek prasarana dan akomodasi krusial di Nusantara.

Pilihan Editor Ada Sosok Raja Sawit di Balik Proyek Tebu Jokowi nan Babat Hamparan Hutan di Merauke

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis