698 Orang Jadi Korban TPPO Sepanjang 2024, Kepri dan Kaltara Terbanyak

Sedang Trending 2 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

CNN Indonesia

Senin, 15 Jul 2024 19:40 WIB

Deputi Kemenko PMK menyatakan pemerintah mendorong terbentuknya gugus tugas TPPO di wilayah berbareng kepolisian. Ilustrasi. Korban TPPO nan sukses diselamatkan pemerintah. (CNN Indonesia/ Adi Ibrahim)

Jakarta, CNN Indonesia --

Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) mencatat sebanyak 698 orang telah menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) terhitung sejak 1 Januari -11 Juli 2024.

"Korban TPPO untuk periode Januari sampai 11 Juli 2024 ini adalah 698 orang," ujar Deputi Bidang Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan, dan Pemuda Kemenko PMK Woro Srihastuti dalam konvensi pers di Gedung Kemenko PMK, Jakarta Pusat, Senin (15/7).

Woro menjelaskan Kepulauan Riau (Kepri) menjadi wilayah nan paling banyak kasus TPPO pada sejak Januari lalu, ialah 140 korban.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian Kalimantan Utara (Kaltara) berada di tempat kedua menjadi wilayah tertinggi kasus TPPO dengan korban 130 orang.

Disusul berturut-turut oleh Provinsi Jawa Barat di ranking ketiga dengan 79 korban, area Jadetabek 69 korban,Jawa Tengah dengan 60 korban, lampau  Sumatera Utara dengan 57 korban.

Woro juga merinci laki-laki menjadi korban terbanyak TPPO sebanyak 396 orang dan wanita 302 orang.

"Jadi kayaknya pintu masuk-pintu masuk ya Kepri terus kemudian Kaltara itu Jadi memang itu nan terbanyak kasusnya," kata Woro.

Meski begitu, Woro merinci jumlah korban TPPO pada 2024 jauh berkurang dibandingkan sepanjang tahun 2023 nan berjumlah 3.366 korban. Sedangkan pada 2022 tercatat ada 668 korban TPPO.

Woro juga mengungkapkan Malaysia menjadi negara terbanyak tujuan TPPO sebanyak 637 kasus. Sementara negara Suriah menyusul di ranking kedua dengan 30 kasus dan Oman dan Myanmar di ranking ketiga dengan sama-sama tujuh kasus.

"Jadi ini nan juga menjadi catatan-catatan, lantaran mungkin paling dekat ya. Karena kita berbatasan langsung dengan Malaysia, sehingga mudah sekali nan namanya perdagangan orang itu terjadi," kata dia.

Di sisi lain, Woro menegaskan pemerintah terus berfokus menangani persoalan TPPO dengan menyelesaikan masalah sejak di hulu. Salah satunya dengan memberikan edukasi kepada tokoh masyarakat, hingga kepala desa.

"Mendorong terbentuknya gugus tugas TPPO di wilayah melalui Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Anak, serta Kepolisian," kata dia.

(rzr/kid)

[Gambas:Video CNN]

Yuk, daftarkan email jika mau menerima Newsletter kami setiap awal pekan.

Dengan berlangganan, Anda menyepakatikebijakan privasi kami.

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional