AHY Harap Beda Dukungan KIM di Pilgub Banten Tak Dibesar-besarkan

Sedang Trending 2 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, CNN Indonesia --

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menilai perbedaan arah support antara partai-partai di Koalisi Indonesia Maju (KIM) di sejumlah wilayah pada Pilkada serentak suatu perihal wajar.

Menurut AHY, pilkada mempunyai dinamikanya masing-masing sehingga setiap partai bisa mengambil keputusan nan berbeda. Namun, dia memastikan semua partai di KIM saling menghormati dan berkomunikasi.

"Nah, ada tempat-tempat nan enggak bareng, iya itu mungkin kita lihat realitas politik hari ini dan sampai kapanpun ya begitu. Jadi, itu sesuatu nan wajar," kata AHY di instansi DPP Partai Demokrat, Rabu (10/7) malam.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pernyataan itu disampaikan AHY sekaligus merespons kesempatan KIM bakal berbeda support di Pilgub Banten. Golkar sampai saat ini tetap kukuh mendukung kadernya, Airin Rachmi Diany. Sedangkan Gerindra bakal mendukung pasangan Andra Soni.

AHY pada kesempatan itu belum mau berbincang soal arah Demokrat di Pilgub Banten. Namun, dia berambisi perbedaan sikap politik di daerah, termasuk Banten, di antara KIM tak dibesar-besarkan.

"Mudah-mudahan tidak di blow up menjadi sesuatu nan seolah-olah KIM tidak kompak, KIM tidak kokoh, mudah-mudahan tidak dibawa terlalu jauh lantaran kan sekali lagi kami berkomunikasi dengan baik dan saling menghormati satu sama lain," katanya.

Hingga sekarang Andra-Dimyati pada Pilgub Banten nan telah diusung Gerindra dan PKS, juga telah didukung NasDem, PAN, PSI, hingga PPP. Dari partai-partai itu, Gerindra, PAN, PSI, merupakan personil KIM.

Sedangkan, Golkar menyatakan bakal tetap mengusung kadernya, Airin Rachmi pada Pilgub Banten.

Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta Ahmad Riza Patria percaya partainya bisa menang melawan kekuasaan Golkar di Pilgub Banten 2024.

"Pendatang baru memberanikan diri untuk tampil dan insya Allah bisa menang," kata Riza di Political Show CNN Indonesia TV, Selasa (9/7).

Riza wajar jika banyak pihak nan membandingkan elektabilitas Gerindra dengan Golkar di Banten. Ia juga mengakui Golkar mendominasi Banten dalam jangka waktu nan lama.

Namun, Riza beranggapan perihal itu tidak menutup kemungkinan bagi Gerindra untuk menggantikan posisi Golkar.

Dia pun mengungkit contoh pendatang baru nan bisa menang pemilu. Salah satunya, saat Joko Widodo (Jokowi) maju di Pilgub DKI Jakarta 2021.

"Kita lihat dulu di beberapa daerah, survei nya kecil, pendatang baru, termasuk pak Jokowi juga bisa menang," ujarnya.

Menurutnya, elektabilitas Gerindra di Banten belakangan terus membaik. Riza menuturkan perihal ini jadi pertanda baik.

"Kalau selama ini Golkar menang di Banten, masa Gerindra enggak boleh menang juga? Itu biasa," katanya.

Perbedaan sikap antara Gerindra dan Golkar tidak hanya terjadi di Banten. Keduanya juga berbeda arah support di Pilgub Jawa Barat.

Golkar menjagokan Ridwan Kamil, Sementara Gerindra mau mengusung Dedi Mulyadi. Padahal, di Pilpres 2024, kedua partai tersebut satu koalisi, ialah Koalisi Indonesia Maju (KIM) mengusung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

(yla/thr/tsa)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional