Airlangga Bicara 4 Tantangan Menggenjot Laju Ekonomi Digital

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan empat tantangan dalam memastikan laju ekonomi digital Indonesia. Dia menyampaikan perihal ini dalam sambutannya di agenda Festival Ekonomi Keuangan Digital dan Karya Kreatif Indonesia (FekdiXKKI) di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta Pusat pada Kamis, 1 Agustus 2024.

Tantangan pertama menurut Airlangga adalah pemerataan infrastruktur digital. Dia menyatakan telah melakukan pemetaan per wilayah berasas info Digital Competitiveness Index oleh East Venture. "Jawa tetap mendominasi tingkat teratas daya saing, lantaran infrastruktur," katanya.

Namun, Sulawesi Tenggara masuk dalam ranking delapan besar Digital Civility Index (DCI). Airlangga menuturkan, perihal ini lantaran letak dan proyek prasarana digital dan palapa ring paket tengah. "Ini bukti bahwa pemerataan prasarana kudu terus kita dorong."

Tantangan kedua mengenai dengan talenta digital. Airlangga mencontohkan Provinsi Gorontalo nan skornya naik 10 peringkat. Dari nan sebelumnya ranking 30, naik ke ranking 20. "Ini didukung oleh program lokal Remaja Cakap Digital dari Diskominfo setempat. Jadi, ini luar biasa," ujarnya.

Iklan

Ketiga, mengenai dengan perusahaan rintisan alias startup dan upaya mikro, mini dan menengah (UMKM). Dia mencontohkan Provinsi Riau nan naik 7 tingkat dari posisi 21 ke posisi 14. Kenaikan ini didukung oleh sektor kewirausahaan, produktivitas training kewirausahaan dan aplikasi UMKM oleh pemda. Keempat, diperlukan izin nan adaptif dan melindungi ekonomi digital.

Airlangga menyatakan pemerintah terus meningkatkan inklusi finansial seperti QR code nan didukung Dewan Nasional Keuangan Inklusif dan kerjasama dengan pihak ketiga. Misalnya seperti Strive dengan Mastercard, Promise to Impact dengan ILO dan beragam program lainnya. 

Pilihan Editor: Airlangga Pamer Ekosistem dan Keuangan Digital RI di Depan Jokowi: Kemajuan Pesat