Bandung, CNN Indonesia --
Sivitas dua universitas di Bandung ialah dari Universitas Aisyiyah (Unisa) Bandung dan Universitas Muhammadiyah Bandung (UMB) melakukan aksi bela Palestina di depan Gedung Sate, Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (7/5) siang.
Aksi mereka dilatarbelakangi agresi militer Israel ke Palestina baik ke Gaza maupun Tepi Barat. Mereka pun mengkritisi Organisasi Kerjasama Islam (OKI) hingga negara-negara Arab nan 'lemah' mencegah agresi militer Israel nan memborbardir Palestina, terutama Gaza, sejak tahun lampau itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mereka juga mengecam agresi Israel, dan menudingnya sebagai tindakan genosida terhadap rakyat Palestina.
Plh Rektor Unisa Bandung Sitti Syabariyah mengatakan seluruh perguruan tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah pada hari ini, serentak melakukan tindakan damai.
Total untuk seluruh Indonesia nan ikut tindakan ini, kata dia, ada 176 kampus di bawah naungan Muhammadiyah dan Aisyiyah.
Untuk di Bandung sendiri, dia mengatakan ada ribuan mahasiswa nan ikut tindakan ini.
"Ini merupakan kesepakatan dari kami forum rektor PTMA [Perguruan Tinggi Muhammadiyah-Aisyiyah) seluruh Indonesia untuk menyerukan suatu tindakan tenteram memihak Palestina," kata dia di depan Gedung Sate nan menjadi instansi Gubernur Jabar tersebut.
Dengan adanya tindakan hari ini, mereka mengharapkan seluruh organisasi dunia, dapat tergerak untuk memihak negara Palestina.
Selain menggelar aksi, mereka pun melakukan penggalangan dana, untuk membantu penduduk di Palestina.
Berikut tuntutan tindakan tenteram bela Palestina Unisa Bandung dan Universitas Muhammadiyah Bandung:
1. Mengutuk keras Israel atas agresi dan serangan militer nan sangat tidak proposional, penangkapan penduduk sipil, perusakan beragam akomodasi umum khususnya akomodasi kesehatan dan memblokade support kemanusiaan.
2. Mengecam sikap Amerika Serikat, Perancis, Jerman, Inggris dan negara lainnya nan memberikan support dan support kepada Israel dalam agresi ke Palestina.
3. Meminta PBB untuk memaksa dan memfasilitasi perundingan dan gencatan senjata Israel dan Palestina.
4. Mendukung Mahkamah Kejahatan Internasional mengadili Benyamin Netanyahu dan tokoh Israel lain nan melakukan genosida terhadap Palestina.
5. Mengecam Organisasi Kerjasama Islam (OKI), Rabitha Alam Islami, dan negara arab nan bersikap lemah dan condong membiarkan Israel leluasa melakukan penyerangan dan pembunuhan.
6. Meminta kepada Pemerintah Indonesia untuk tidak berpikir sedikit pun dan apalagi membuka hubungan diplomasi politik dengan Israel.
7. Meminta Pemerintah Indonesia untuk memperkuat diplomasi dengan negara lain untuk mewujudkan lahirnya negara Palestina nan merdeka dan berdaulat.
8. Mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk memberikan perhatian terhadap bentrok Israel dan Palestina. Dengan memberikan support moril, material dan spiritual terhadap perjuangan Palestina.
(csr/kid)
[Gambas:Video CNN]