Analis Pasar Modal Kritik Reshuffle Kabinet Jokowi: Tak Berefek, Terkesan Dipaksakan

Sedang Trending 1 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

TEMPO.CO, Jakarta - Analis pasar modal Budi Frensidy mengkritik keputusan Presiden Joko Widodo merombak tiga Menteri Kabinet Indonesia Maju. Menurut Budi, reshuffle nan dilakukan Jokowi tidak bakal berakibat signifikan terhadap keahlian kementerian. Mengingat, masa pemerintahan Jokowi tinggal sekitar dua bulan lagi. 

"Tidak bakal ada pengaruh signifikan, lantaran belajar memahami masalah-masalah nan kompleks di masing-masing kementerian saja tidak cukup dua bulan," katanya kepada Tempo pada Senin. "Presiden tak perlu merombak kabinet. "Mestinya, tidak perlu reshuffle. Gak ada urgensinya reshuffle kali ini. Malah terkesan dipaksakan." 

Pagi tadi, Jokowi telah melantik Supratman Andi Atgas sebagai Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Bahlil Lahadalia sebagai menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, serta Rosan Perkasa Roeslani sebagai Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). 

Sebagai analis pasar modal, Budi menyoroti kemungkinan respons pasar terhadap reshuffle kabinet. Jika pun terjadi arus modal asing, penguatan rupiah, alias indeks nilai saham nan naik, menurut Budi bukan disebabkan reshuffle kabinet. Sore ini, nilai tukar rupiah ditutup menguat di level Rp 15.500 per dolar AS. 

"Kalau ada capital inflow alias outflow, rupiah menguat, dan indeks (saham) naik, saya pikir utamanya bukan lantaran reshuffle ini, tapi aspek nan lain," ujarnya.

Iklan

Sementara itu usai pelantikan, Rosan mengutarakan optimismenya untuk bisa memenuhi sekitar 50 persen sisa sasaran capaian investasi tahun 2024. "Insyaallah saya sih selalu optimis, ya," kata Rosan.

Tahun ini, sasaran capaian investasi nan dipatok adalah sebesar Rp 1.650 triliun. Per semester I 2024, total realisasi investasi tercatat sudah Rp 829,9 triliun. Bahlil memberikan pekerjaan rumah (PR) kepada Rosan untuk mengejar sasaran investasi kuartal III 2024. 

"PR-nya saya pikir sasaran investasi di kuartal ketiga, sudah kudu mencapai 76 persen. Sekarang sudah 50 koma sekian persen. Jadi, Oktober pak Rosan sudah mengumumkan (capaian investasi) kuartal ketiga, sampai dengan Oktober," tutur Bahlil.

Pilihan editor: Sultan HB X Anggap Seluruh ASN Pahami Netralitas Pilkada: Kalau Melanggar Berarti Sengaja

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis