ARTICLE AD BOX
CNN Indonesia
Selasa, 08 Okt 2024 17:17 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Penasihat Senior Lembaga Kajian Laboratorium Indonesia 2045 (LAB 45) Andi Widjajanto menilai kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tak bisa membawa pertumbuhan ekonomi Indonesia melampaui pertumbuhan ekonomi di bawah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Mulanya, Andi menjelaskan Jokowi adalah Presiden pekerja keras nan selalu bekerja nyaris satu minggu penuh untuk memastikan seluruh anak buahnya bekerja sesuai target.
"Seseorang nan baru bakal masuk bilik jam separuh 1, jam 1 pagi kelak setelah salat subuh telepon staf-stafnya, dan kring untuk bertanya agenda apa hari ini, revisi apa nan kudu dilakukan," kata Andi dalam seminar nasional LAB 45 nan disiarkan secara daring, Selasa (8/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"itu dilakukan setiap hari 24 jam 7 hari seminggu tidak peduli mau natal, mau lebaran, enggak peduli, tidak ada hari jeda," sambungnya.
Andi pun menegaskan pemimpin dengan etos kerja seperti Jokowi sangat dibutuhkan dan krusial untuk kemajuan negara. Meski begitu, Andi menyebut etos kerja Jokowi tak bisa membawa kemajuan pertumbuhan ekonomi nan signifikan dibandingkan pemerintahan SBY.
Ia pun menduga perihal tersebut terjadi lantaran ada sesuatu persoalan struktural nan tak tersentuh oleh Jokowi selama memimpin.
"Lah kok pertumbuhan ekonominya tak pernah melampaui SBY, apa nan salah? jadi kayaknya masalahnya tidak idiosinkrotik nih, masalahnya berkarakter struktural nan kudu di kita utak-atik," jelas dia.
"Karena etos kerja nan dikeluarkan oleh Pak Jokowi tidak membikin pertumbuhan ekonominya rata-rata dalam 10 tahun melampaui SBY apalagi dibandingkan dengan Pak Harto," sambungnya.
Lebih lanjut, Andi menuturkan salah satu kesalahan nan dilakukan Jokowi selama memimpin sebagai presiden adalah terlalu konsentrasi membangun infrastruktur.
Ia menyebut kesalahan itu membikin negara keliru dalam mengambil konsentrasi pengelolaan sumber daya nan ada.
"Kritikan terbesar termudah untuk Pak Jokowi selama 10 tahun, Pak Jokowi terlalu konsentrasi ke infrastruktur, misalnya kurang ke sumber daya manusia, kurang ke pendidikan, itu kritikan termudah," jelas dia.
(mab/DAL)
[Gambas:Video CNN]
Yuk, daftarkan email jika mau menerima Newsletter kami setiap awal pekan.
Dengan berlangganan, Anda menyepakatikebijakan privasi kami.