CNN Indonesia
Rabu, 22 Mei 2024 15:53 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Satgas Operasi Damai Cartenz menembak satu personil KKB pimpinan Undius Kogoya, pelaku pembakaran gerai dan gedung sekolah di Paniai Timur, Papua Tengah.
Kepala Operasi Damai Cartenz Kombes Faizal Ramadhani mengatakan penembakan tersebut berasal dari adanya tindakan pembakaran nan dilakukan dua personil KKB, pada Selasa (21/5) malam.
Faizal mengatakan ketika itu kedua anak buah Undius Kogoya mendatangi gerai milik korban Arwin dengan modus berpura-pura membeli rokok, sekitar pukul 21.35 WIT.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Korban Arwin melayaninya dengan memberikan Rokok. Namun tiba-tiba salah satu personil KKB itu mengeluarkan senjata Api dan melakukan penembakan," ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (22/5).
Usai ditodong senjata oleh KKB, dia menyebut korban langsung melarikan diri ke dalam rumah sehingga tidak terkena tembakan. Tembakan nan dilepaskan tersebut akhirnya mengenai helm nan ditempatkan di tembok rumah.
Setelah kandas melakukan penyerangan, Faizal mengatakan kedua personil KKB tersebut melarikan diri dan melakukan pembakaran ke gedung gerai serta gedung sekolah nan berada di sekitar lokasi.
Saat melakukan pembakaran, keduanya terlibat dalam kontak tembak dengan abdi negara TNI-Polri. Dalam serangan jawaban itu petugas campuran sukses menembak meninggal salah satu pelaku nan berjulukan Basoka Lawiya.
"Setelah dilakukan penyisiran, ditemukan jenazah personil KKB Basoka Lawiya nan merupakan Ajudan Pimpinan KKB Undius Kogoya," jelasnya.
Sementara itu, Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz AKBP Bayu Suseno mengatakan telah menyita sejumlah peralatan bukti berupa 1 magasin peluru dan sebuah teleskop di letak kejadian.
Di sisi lain, saat ini seluruh pembimbing PAUD, SD dan SMP YPPGI Kepas Kopo Paniai juga telah sukses dievakuasi ke Polres Paniai. Total pengungsi akibat pembakaran itu berjumlah 19 orang dewasa dan empat orang anak-anak.
"Untuk Saat ini, Aparat Gabungan TNI-Polri dan Satgas Damai Cartenz-2024 tetap bersiaga untuk mengantispasi tindakan susulan dari KKB," katanya.
(tfq/isn)
[Gambas:Video CNN]