TEMPO.CO, Jakarta - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk anak menambah empat awak pesawat pada akhir 2024 ini. Empat pesawat itu berasal dari Lebanon dan Alice Springs, Australia.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan keempat pesawat itu bakal tiba di Tanah Air secara bertahap. Di akhir November ini, Irfan mengatakan satu pesawat dari Lebanon bakal tiba.
“Dari Lebanon satu biji belum nyampe,” kata Irfan saat ditemui di area Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada Senin, 11 November 2024.
Sementara itu, Irfan mengatakan keempat pesawat itu dipastikan bakal datang dan bisa dioperasikan pada akhir tahun ini. Dia menyebut penambahan empat pesawat itu juga dalam rangka mendukung liburan akhir tahun.
“Akhir bulan ini. Supaya bisa dipakai Nataru,” kata dia.
Meski demikian, Irfan mengatakan keempat pesawat itu statusnya hanya sewa dari pihak ketiga. Karena itu, Garuda Indonesia hanya bayar sewa namalain tak membeli pesawat baru. "Kita leasing semua, jadi ya bayar sewa. Nggak ada nan beli kita," ujar Irfan.
Dalam paparan publik jejeran direksi, Garuda Indonesia telah mengoperasikan 96 pesawat per Oktober 2024. Jumlah itu meliputi 56 pesawat nan diterbangkan Garuda Indonesia dan 40 pesawat dioperasikan anak usahanya, Citilink. Angka itu berkurang satu armada dari September nan menerbangkan 97 pesawat pada September 2024.
Sementara itu, BUMN tersebut juga mencatatkan net income sebesar US$ 18,11 juta pada Oktober 2024. Sementara itu, pada September 2023 Garuda Indonesia sempat mencatatkan rugi bersih sebesar US$ 82,86 juta.
Irfan mengatakan capaian net income perseroannya itu lantaran adanya perubahan terhadap Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 73 menjadi 107. “Perusahaan ini membaik, belum optimal, tapi terus membaik,” kata Irfan.