TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) bakal membangun 2.700 kediaman untuk penduduk terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Nusa Tenggara Barat (NTB). Menteri PKP Maruarar Sirait namalain Ara mengatakan pembangunan itu tengah menunggu proses perizinan, mobilisasai bahan gedung dan keamanan di lokasi.
“Dari segi infrastrukturnya beres, dari keamanannya, dari pengetahuan bumi oke, dari BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) oke, kami butuh waktu sekitar 5,5 bulan untuk membangun kediaman itu,” kata Ara, dikutip melalui keterangan resmi Kementerian PKP.
Adapun saat ini, Ara berujar, bahan baku pembuatan rumah sudah tersedia di sekitar Kawasan Gunung Lewotobi Laki-Laki. Ia berambisi pembangunan kediaman bisa segera dilaksanakan dengan bergotong royong dan melibatkan masyarakat maupun upaya mikro, kecil, dan menengah (UMKM). “Sehingga ada lapangan pekerjaan,” kata dia.
Teranyar, Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) Diana Kusumastuti nan meninjau letak pengungsian pada Ahad, 24 November 2024, menyebut Kementerian PU tengah menyiapkan pembangunan prasarana dasar di letak kediaman tetap (Huntap) dan kediaman sementara (Huntara).
Diana mengatakan pemerintah bakal bergerak sigap menyiapkan kediaman bagi masyarakat terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-lak lantaran saat ini sudah memasuki musim penghujan.
Adapun Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyiapkan dua letak Huntara dengan konsep gedung ranga baja. Rencananya, Huntara bakal dibangun di Kreser untuk menampung 355 kepala family (KK) dan di kebun Desa Konga untuk 420 KK.
“Kami bakal menyediakan prasarana dasarnya, air minum, persampahan, jalan, dan sebagainya,” kata Diana, dikutip dari keterangan tertulis.
Ihwal pembangunan Huntap, pemerintah dan masyarakat saat ini tengah melakukan survei untuk menentukan letak pembangunan. Adapun kriteria letak tersebut adalah wilayah dengan kontur datar, struktur tanah alias batuan aman, dekat jalan nasional, serta merupakan pilihan masyarakat.
Ketika letak sudah ditentukan dan pembangunan dimulai, nantinya Direktorat Jendera Cipta Karya Kementerian PU bakal membangun akomodasi umum dan akomodasi sosial. Mulai dari sarana penyediaan air minum dan sanitasi hingga perbaikan sekolah dan rumah ibadah. Sementara itu, Direktorat Jenderal Bina Marga bakal mendukung akomodasi akses jalan masuk ke letak Huntap.
Usai erupsi pada 4 November 2024, Gunung Lewotobi Laki-laki sekarang tetap dalam status Awas (level IV). Gunung Lewotobi Laki-laki juga kembali erupsi kemarin, Ahad, 24 November 2024 pukul 09.56 WITA.
Hingga Sabtu, 23 November 2024 pukul 20:00 WITA, tercatat total penduduk nan terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki mencapai 13.240 jiwa. Dari jumlah tersebut, sebanyak 5.607 jiwa berada di pos lapangan (poslap) pengungsian nan tersebar di enam lokasi, 7.363 jiwa mengungsi secara berdikari di rumah family alias kerabat.
Pilihan Editor: Erupsi Gunung Lewotobi, PU Percepat Pembangunan Hunian Masyarakat Terdampak