Apindo Minta Prabowo-Gibran Prioritaskan Investasi Padat Karya

Sedang Trending 4 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Bidang Ketenagakerjaan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Bob Azam, mengatakan pemerintah Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka tak cukup menargetkan pertumbuhan ekonomi nan tinggi. Bob Azam mengingatkan bahwa perihal nan krusial dalam pertumbuhan ekonomi adalah kualitasnya, salah satunya adalah keahlian dalam menyerap tenaga kerja.

Bob Azam menjelaskan, makna berbobot adalah pertumbuhan ekonomi nan bisa menyerap banyak tenaga kerja. Salah satu aspek dari pertumbuhan ekonomi adalah investasi. Karena itu, dia menyebut pemerintah kudu menggalakkan investasi nan padat karya bukan justru sekedar mengedepankan investasi nan padat modal semata. “Supaya pertumbuhan ekonomi kita tinggi dan berkualitas,” kata dia saat dihubungi Tempo, Jumat, 6 September 2024.

Selain bisa menyerap tenaga kerja, Bob Azam mengatakan investasi nan berbobot bisa menciptakan pengaruh pengganda alias multiplier effect. Dia mencontohkan, investasi mempunyai sifat ini adalah investasi di sektor manufaktur. Sebab, investasi ini bisa menyumbang pajak lebih berkali-kali.

Sektor manufaktur kudu bayar pajak di setiap proses dari hulu ke hilir. Bob Azam mengatakan, dari peralatan mentah menjadi peralatan separuh jadi hingga peralatan jadi, peralatan bakal dikenai Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Hal ini belum menghitung nilai komponen hingga permesinan.

Namun jika investasi dilakukan di sektor-sektor komoditas alias pengolahan, dia mengatakan PPN hanya bakal dibayarkan perusahaan sekali. Akibatnya, pengaruh pengganda nan mereka hasilkan rendah. Meski Produk Domestik Bruto (PDB) besar dan meningkat, dia menyebut rasio pajak alias tax ratio bakal turun lantaran nihil pengaruh pengganda.

“Pertumbuhan berbobot itu penting. Bukan hanya numbers, tapi juga effect. Jadi jangan sampai kita tumbuh enam persen, tujuh persen, rasa tiga persen,” kata Bob Azam.

Iklan

Presiden terpilih Prabowo Subianto beberapa kali menyatakan optimismenya bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 8 persen. Bahkan dia berani bertaruh dengan sejumlah menteri negara tetangga. "Ada beberapa menteri dari sebuah negara nan taruhan sama saya," katanya, Kamis, 18 Juli

Menurut Prabowo, Indonesia mempunyai potensi besar untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen itu. Namun, ujarnya, untuk mencapai tujuan itu perlu adanya efisiensi dan pengelolaan nan lebih baik. "Ambil kebijakan nan masuk akal," ujarnya.

Prabowo mengungkapkan, pemerintah kudu mempunyai tekad untuk memitigasi kebocoran, penyelewengan, hingga kebijakan-kebijakan nan tidak menguntungkan kepentingan nasional serta kepentingan rakyat.

Pilihan Editor: Paus Fransiskus Naik Kijang Innova Zenix, PT TAM: Sesuai Permintaan Pemerintah

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis