Astra Otoparts: Infrastruktur Pengisian Daya Perlu Ditambah untuk Pacu Kendaraan Listrik

Sedang Trending 1 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Direktur PT Astra Otoparts Tbk. Hamdhani D Salim mengatakan perlunya penambahan infrastruktur pengisian daya berbasis baterai untuk memacu pengembangan kendaraan listrik alias electric vehicle (EV).

Keterbatasan prasarana pengisian daya ini disebabkan oleh tingginya biaya pembangunan stasiun pengisian daya, sementara tingkat pemanfaatan oleh konsumen di Indonesia juga tetap rendah.

“Tantangan lainnya datang dari sisi regulasi, seperti proses perizinan dan kebijakan nilai listrik nan perlu disesuaikan untuk mendukung keberlanjutan upaya stasiun pengisian daya,” kata Hamdhani saat sesi tematik Indonesia International Sustainibility Forum (ISF) 2024 di Jakarta, Kamis, 7 September 2024.

Meskipun demikian, Hamdhani menilai,  tantangan ini wajar mengingat mengambil teknologi kendaraan listrik tetap dalam tahap awal. Ia tetap optimis  dengan adanya perbaikan di beragam aspek, industri kendaraan listrik di Indonesia dapat tumbuh lebih pesat.

"Kita semua tahu bahwa teknologi ini tetap baru bagi semua orang di seluruh dunia. Era elektrifikasi tetap di tahap awal, sehingga wajar jika di Indonesia kita menghadapi situasi nan sama, di mana tetap ada banyak perihal nan perlu ditingkatkan," jelasnya.

Senada,CEO PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk. Gilarsi W. Setijono beranggapan bahwa industri kendaraan listrik memang tetap sangat baru di Indonesia sehingga perlu adanya perubahan izin nan sesuai.

“Kebijakan saat ini tetap didasarkan pada patokan lama, sementara kita bermain dengan patokan baru. Diperlukan obrolan berbareng untuk menetapkan patokan baru nan lebih relevan dengan kondisi saat ini,” uja Gilarsi.

Iklan

Untuk mengatasi tantangan ini, diperlukan kerjasama antara pemerintah, sektor swasta, dan badan upaya milik negara (BUMN) dalam pengembangan infrastruktur, seperti nan telah dilakukan oleh beberapa perusahaan otomotif melalui pembangunan jaringan pengisian daya di dealer mereka.

Gilarsi optimistis dengan kebijakan nan tepat dan kerjasama nan kuat, pertumbuhan kendaraan listrik di Indonesia bakal semakin pesat.

Gilarsi menambahkan pengembangan prasarana pengisian daya nan memadai bakal mendorong penggunaan kendaraan listrik secara lebih luas, mengurangi emisi karbon, dan membantu Indonesia mencapai sasaran emisi nol karbon alias net zero emission (NZE).

“Dengan komitmen berbareng dan strategi nan jelas, Indonesia mempunyai potensi besar untuk menjadi pemain utama dalam transisi daya dunia menuju keberlanjutan,” terangnya.

ANTARA

Pilihan Editor: SBMI Tuntut Pelaksanaan Peraturan Pelindungan Awak Kapal Migran

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis