Bahlil Sebut Muhammadiyah Dapat Tambang Bekas Adaro atau Arutmin

Sedang Trending 1 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan organisasi keagamaan Muhammadiyah segera mendapatkan tambang jejak Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batu Bara (PKP2B) milik PT Adaro Energy Tbk alias PT Arutmin Indonesia. "Kemungkinan besar eks Adaro alias eks Arutmin," ujar Bahlil ditemui usai rapat dengan Komisi VII DPR RI di Jakarta, Senin, 28 Agustus 2024.

Menurut Bahlil, dirinya sudah memberikan disposisi untuk ditindaklanjuti, dan bakal menginformasikan lebih lanjut perkembangannya ke depan. "Kemarin saya sudah kasih disposisi untuk ditindaklanjuti perkembangannya sudah sejauh mana, kelak saya bakal kembali informasikan," katanya.

Ia menyampaikan tambang nan hendak diberikan kepada Muhammadiyah tersebut cukup luas, serta mempunyai persediaan nan sesuai. "Tambang itu bukan soal luasnya, tapi nan krusial cadangannya," kata dia.

Pemerintah sudah menyiapkan enam wilayah tambang batu bara nan sudah pernah berproduksi alias eks Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) untuk badan upaya ormas agama. Wilayah Izin Usaha Pertambangan Khusus (WIUPK) nan dapat dikelola oleh badan upaya ormas keagamaan merupakan wilayah tambang batu bara nan sudah pernah berproduksi alias lahan dari eks Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) generasi pertama.

Adapun keenam WIUPK nan dipersiapkan, ialah lahan eks PKP2B PT Arutmin Indonesia, PT Kendilo Coal Indonesia, PT Kaltim Prima Coal, PT Adaro Energy Tbk, PT Multi Harapan Utama (MAU), dan PT Kideco Jaya Agung.

Iklan

Sebelumnya, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) siap mengelola konsesi tambang batu bara seluas 26 ribu hektare (ha) di Kalimantan Timur (Kaltim), setelah ormas keagamaan ini mendapatkan IUPK (Izin Usaha Pertambangan Khusus) dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Lokasi konsesi tambang tersebut merupakan milik eks PT Kaltim Prima Coal (KPC), perusahaan nan tergabung dalam Bakrie Group.

Pilihan editor: Kaesang dan Erina Gudono Diduga Dijemput di Apron Bandara, Pengamat: Tak Sembarang Mobil Boleh Masuk

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis