Bamsoet: Plt Ketua Umum Golkar Agus Gumiwang, Mudah-mudahan

Jakarta, CNN Indonesia --

Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Bambang Soesatyo namalain Bamsoet mengatakan bahwa Plt Ketua Umum Partai Golkar pengganti Airlangga Hartarto diprediksi bakal diprediksi bakal dijabat Agus Gumiwang Kartasasmita (AGK).

Pernyataan itu disampaikan Bamsoet saat tiba di instansi DPP Partai Golkar, jelang rapat pleno penentuan Plt Ketum. Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) itu menyebut AGK sebagai sahabatnya.

"Pltnya Agus Gumiwang, mudah-mudahan," kata Bamsoet.

Sesama Waketum, Bamsoet dan AGK diketahui memenuhi syarat untuk mengisi posisi Plt hingga Munaslub mendatang. Keduanya masuk dalam burs Plt Ketum pengganti Airlangga berbareng nama lain, Bahlil Lahadalia.

DPP Partai Golkar bakal menunjuk Plt Ketua Umum menyusul pengunduran diri Airlangga Hartarto. Hingga buletin ini ditulis, rapat Pleno tetap digelar secara tertutup.

Rapat nantinya bakal menyepakati nama Plt Ketum nan bakal bekerja hingga penyelenggaraan Munaslub nan disebut bakal digelar pada akhir Agustus mendatang.

Meski begitu, Bamsoet mengaku siap jika kudu maju dalam bursa pencalonan Ketua Umum Partai Golkar di Munaslub. Forum tertinggi partai itu nantinya baru bakal menunjuk Ketua Umum secara definitif.

Ungkap kans Bahlil

Di tempat nan sama, Wakil Ketua Umum Partai Golkar Adies Kadir menyebut Bahlil Lahadalia memenuhi syarat untuk maju menjadi Ketua Umum Partai Golkar. Ia menyampaikan Bahlil sekarang menjabat sebagai Bendahara DPD Partai Golkar Papua Induk, sehingga memenuhi syarat untuk maju ketum.

"Pak Bahlil itu kan jika tidak salah bendaharawan dari Papua Barat ya. Papua Induk ya. Jadi bendaharawan Partai Golkar Provinsi Papua Induk. Jadi seluruh kader Partai Golkar boleh," kata Adies.

Adies mengatakan Bahlil tak memerlukan perubahan AD/ART jika hendak mengangkatnya menjadi ketum. Ia pun mengakui Bahlil merupakan salah satu sosok nan digadang jadi kandidat ketum menggantikan Airlangga Hartarto.

Selain Bahlil, Adies juga menyebut bahwa ada sosok Bamsoet dan Agus Gumiwang sebagai kandidat.

Adapun syarat menjadi Ketum DPP Partai Golkar diatur pada Pasal 18 Ayat 4 AD/ART. Huruf A mensyaratkan caketum kudu pernah menjadi pengurus Golkar tingkat pusat dan/atau pengurus tingkat provinsi.

"Dan/atau pernah menjadi Pengurus Pusat Organisasi Pendiri dan nan Didirikan selama 1 (satu) periode penuh, dan didukung oleh minimal 30% (tiga puluh persen) pemegang kewenangan suara," tulis Pasal 18 ayat 4 huruf a.

(mab/thr/DAL)

[Gambas:Video CNN]