Bank Mandiri Hadir di WIF Houston, Bawa Solusi Perbankan Digital untuk Diaspora

INFO BISNIS – Bank Mandiri datang dalam perhelatan Wonderful Indonesia Festival (WIF) di Sugar Land Town Square, Houston, Texas. Festival ini tidak hanya menjadi arena seremoni budaya, kuliner, dan kerajinan tangan Indonesia, tetapi juga menjadi platform bagi Bank Mandiri untuk memperkuat komitmennya menghadirkan solusi transaksi dan kemudahan bagi pengguna diaspora Indonesia melalui super app Livin’ by Mandiri.

“Melalui Livin’ by Mandiri, kami berupaya untuk mempermudah pengguna dalam melakukan transaksi perbankan secara digital, kapan saja dan di mana saja,” kata Direktur Jaringan & Retail Banking Bank Mandiri Aquarius Rudianto di sela-sela pembukaan Wonderful Indonesia Festival berbareng dengan Konsul Jenderal Republik Indonesia di Houston, AS Ourina Ritonga, Sabtu, 9 November 2024 waktu setempat alias Minggu, 10 November 2024 Waktu Indonesia Barat.

Program Livin’ Around the World (LATW) merupakan corak nyata dari komitmen perseroan untuk terus mendukung kebutuhan finansial diaspora Indonesia di luar negeri. “Ini merupakan komitmen kami untuk terus berinovasi dan mendekatkan diri kepada nasabah, terutama diaspora Indonesia nan berada di mancanegara,” ujar Aquarius.

Spesial dalam LATW di Houston, Bank Mandiri menghadirkan beragam penawaran menarik nan dihadirkan oleh beragam fitur menarik Livin’ by Mandiri, seperti Tabungan Now, Tabungan Valas/Multicurrency, Mandiri Tabungan Rencana dan Livin’ Investasi mulai dari Reksa Dana, SBN perdana hingga saham.

LATW Houston merupakan lanjutan dari rangkaian aktivitas Livin Around the World nan secara berkepanjangan dilaksanakan Bank Mandiri di lebih dari 18 negara. Seiring dengan program Mandiri Sahabatku dimana Bank Mandiri memberikan keahlian finansial dan kewirausahaan kepada diaspora dan Pekerja Migran indonesia, nan diharapkan dapat mencapai Kemandirian Finansial.

Dengan semakin berkembangnya teknologi digital, Bank Mandiri terus berkomitmen untuk menghadirkan solusi nan relevan dan mendukung kebutuhan pengguna di luar negeri. Melalui Livin’ by Mandiri, pengguna dapat melakukan beragam transaksi finansial mulai dari pembukaan rekening, investasi, hingga transaksi kurs asing secara sigap dan aman. “Kehadiran super app ini diharapkan dapat menjadi jembatan antara Bank Mandiri dan diaspora Indonesia di beragam bagian dunia,” ujar dia.

Menurut dia, keberadaan diaspora Indonesia di Amerika Utara sangat krusial bagi Bank Mandiri. Hingga Oktober 2024, tercatat lebih dari 3.500 pengguna terdaftar Livin’ by Mandiri di Amerika Serikat dan Kanada, dengan gelombang mencapai lebih dari 176 ribu kali transaksi.

Dalam kesempatan ini, Aquarius juga mengenalkan kembali jasa transfer kurs asing (valas) melalui aplikasi Livin' by Mandiri nan telah diperluas. Menurut dia, untuk meningkatkan jasa bagi nasabah, Bank Mandiri menambahkan tujuh mata duit baru pada fitur transfer luar negeri meliputi Yen Jepang (JPY), Won Korea (KRW), Ringgit Malaysia (MYR), Franc Swiss (CHF), Dirham Uni Emirat Arab (AED), Dong Vietnam (VND), Peso Filipina (PHP).

Melalui penemuan ini, pengguna dapat melakukan transfer ke luar negeri dalam 17 mata duit asing nan mencakup hingga 180 negara, termasuk jasa pengiriman USD ke seluruh dunia. Dengan penambahan tujuh mata duit baru, pengguna mempunyai lebih banyak opsi untuk melakukan transaksi, terutama bagi nan sering berasosiasi dengan mitra upaya alias family di luar negeri.

Bank Mandiri juga memperluas jasa mata duit Tabungan Multicurrency nan sekarang tersedia dalam 14 pilihan mata uang. Hal tersebut juga nan menarik perhatian para mengunjung event International Expo di Hong Kong nan menghadirkan pengusaha UMKM dari Indonesia.

Livin’ by Mandiri sejak diluncurkan Oktober 2021 telah menunjukkan pertumbuhan nan mengesankan. Hingga kuartal III 2024, pengguna aplikasi Livin' by Mandiri menembus nomor 27,6 juta pengguna, naik 32 persen secara year on year (YoY). Adapun, dari jumlah tersebut, total nilai transaksi Livin' by Mandiri telah mencapai Rp 2.940 triliun dengan gelombang transaksi 2,7 miliar transaksi. (*)