Bank Mandiri Telah Salurkan 74 Persen Dana Pemerintah

Sedang Trending 2 jam yang lalu

BANK Mandiri melaporkan realisasi penyaluran angsuran dari biaya Saldo Anggaran Lebih (SAL) telah mencapai 74 persen alias sekitar Rp 40,7 triliun pada akhir September 2025. Adapun biaya pemerintah nan ditempatkan di bank milik negara ini adalah sebesar Rp 55 triliun. Kredit ini disalurkan kepada lebih dari 24 ribu pelaku upaya di 15 sektor strategis.

Direktur Commerial Banking Bank Mandiri Totok Priyambodo mengatakan, penyaluran angsuran difokuskan pada segmen UMKM dan padat karya. “Serta sektor strategis lainnya seperti perkebunan dan ketahanan pangan, kemudian hilirisasi sumber daya alam dan daya terbarukan, jasa kesehatan, manufaktur, dan area industri,” kata Totok dalam konvensi pers daring paparan keahlian kuartal III 2025, Senin, 27 Oktober 2025.

Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca

Menurut Totok, penempatan biaya pemerintah ini mendukung kegunaan intermediasi Bank Mandiri dengan memperkuat struktur likuiditas dan menjaga biaya dana alias cost of fund tetap efisien. Sebab, kata dia, sumber pendanaan nan berasal dari pemerintah ini mempunyai cost of fund relatif lebih rendah dibandingkan rata-rata di pasar.

Terkait dengan pengajuan biaya tambahan, Totok menyampaikan bahwa Bank Mandiri bakal terus berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan. “Agar dapat memberikan kontribusi nan optimal bagi perekonomian naional, sekaligus menjaga ruang ekspansi upaya secara berkelanjutan,” kata dia.

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa sebelumnya mengatakan bahwa Bank Mandiri mengusulkan tambahan penempatan biaya SAL lantaran sudah menyerap penuh suntikan sebelumnya nan sebesar Rp 55 triliun. “Tadi saya ketemu orang Danantara. Sepertinya (Bank) Mandiri bakal minta lagi lantaran uangnya sudah lenyap nan Rp 55 triliun itu,” kata Purbaya pada Jumat, 24 Oktober 2025, dikutip dari Antara.

Menurut Purbaya, injeksi likuiditas ke Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) bakal ditambah jika dorongan terhadap perekonomian nasional tetap belum optimal. Sejauh ini, kata dia, suntikan biaya itu berakibat positif terhadap mobilitas ekonomi. Hal itu tercermin pada pertumbuhan angsuran perbankan serta info penjualan ritel oleh Bank Indonesia (BI). Adapun Bank Indonesia mencatat pertumbuhan angsuran perbankan pada September 2025 sebesar 7,7 persen. Angka ini alias naik sedikit dibandingkan Agustus 2025 nan tumbuh 7,56 persen.

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis