TEMPO.CO, Jakarta - Bank Tanah tengah menyiapkan lahan untuk mendukung program swasembada pangan Presiden Prabowo Subianto. Kepala Badan Bank Tanah, Parman Nataatmadja, mengatakan, telah membidik beberapa lahan potensial seperti wilayah Luhu di Maluku, Poso di Sulawesi Tengah, hingga Tapanuli Selatan di Sumatera Utara.
“Nanti juga bakal ada di Kalimantan, itu untuk ketahanan pangan,” ujar Parman saat ditemui usai aktivitas FGD Pengembangan Program Reforma Agraria Badan Bank Tanah, Kamis, 24 Oktober 2024.
Parman menyebut, wilayah nan dibidik itu merupakan lahan nan dikelola Bank Tanah dengan total luas 27 ribu hektare. Namun, menurut dia, tidak semua lahan bisa dimanfaatkan untuk program tersebut. Sebab, tidak semua lahan cocok untuk ditanami jenis tanaman tertentu. “Yang bakal dibidik kelak kami lihat dari keseluruhan lahannya, lantaran di Kalimantan tidak bisa semuanya dipakai. Jangan sampai airnya seperti nan ada di Palangkaraya,” kata dia.
Parman menyebut, Bank Tanah telah siap mendukung program swasembada pangan nan digagas Presiden Prabowo. Namun, Bank Tanah juga kudu memperoleh lahan dalam jumlah nan besar. “Kita kudu dapat support juga perolehan Badan Bank Tanah agar bisa segera setepat mungkin. Dalam jumlah nan cukup besar,” kata dia.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan namalain Zulhas mengatakan swasembada tak dapat dicapai dengan mengandalkan lahan di Pulau Jawa. Menurut dia, pemerintah kudu membuka lahan-lahan baru di Papua untuk mewujudkan mimpi itu.
Zulhas mengaku telah menyampaikan proporsal swasembada pangan kepada Presiden Prabowo Subianto sejak 2014 silam. Saat itu, Partai Amanat Nasional (PAN) nan dipimpinnya mendukung Prabowo dalam kontestasi Pemilu Presiden (Pilpres) melawan Joko Widodo.
Iklan
Dalam proposalnya, eks Menteri Perdagangan itu mengatakan swasembada pangan dapat dicapai dengan membagi klaster pertanian. Menurut dia, swasembada pangan tak dapat dicapai di Pulau Jawa lantaran lahan di pulau terpadat di bumi itu terus berkurang.
Zulhas menuturkan, saat ini pemerintah telah melaksanakan secara serius upaya pembukaan lahan pertanian di Papua. Ia berharap, dalam lima tahun pemerintahan baru dapat membuka lahan pertanian baru seluas 2 juta hektare dan perkebunan tebu 600 ribu hingga 1 juta hektare.
Han Revanda Putra berkontribusi dalam tulisan ini.
Pilihan editor: Daya Beli Kelas Menengah Menurun, Ini Cara Sisihkan Dana untuk Asuransi Kesehatan dengan Gaji UMR