Bappenas: Anggaran Program Uji Coba Makan Bergizi Gratis Bukan dari APBN

Sedang Trending 4 minggu yang lalu

TEMPO.CO, Jakarta - Koordinator Bidang Pangan Direktorat Pangan dan Pertanian Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Ifan Martino mengungkapkan bahwa biaya nan digunakan untuk proyek uji coba program Makan Bergizi Gratis (MBG) bukan berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). 

Diketahui, pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp71 triliun untuk program MBG nan menjadi salah satu program unggulan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Wakil Presiden. Hal ini tertuang dalam rincian APBN 2025 nan telah disahkan Dewan Perwakilan Rakyat alias DPR beberapa waktu lalu. 

“Anggarannya di luar dari nan Rp71 (triliun), setahu kami. Bukan dari APBN,” tutur Ifan saat ditemui di area Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta Pusat pada Jumat, 25 Oktober 2024.  

Adapun, kata Ifan, sumber biaya nan digunakan untuk proyek uji coba alias pilot project MBG yaang didesain Bappenas berkarakter konfidensial alias dirahasiakan. “Sifatnya konfidensial, saya tidak bisa sampaikan,” ujarnya.

Hingga saat ini, Bappenas telah memberlakukan pilot project alias proyek uji coba program MBG di dua wilayah, ialah di Kecamatan Warung Kiara di Sukabumi dan Desa Bojong Koneng nan ada di Bogor. Empat golongan masyarakat nan dijadikan konsentrasi sasaran program MBG adalah golongan anak sekolah, mulai dari jenjang Sekolah Dasar (SD) sampai Sekolah Menengah Atas (SMA), termasuk santri dan sekolah-sekolah keagamaan; ibu hamil; ibu menyusui; dan juga anak-anak usia di bawah lima tahun. 

Untuk modelnya, kata Ifan, pilot project MBG terbagi menjadi beberapa jenis. “Piloting itu beda-beda ya modelnya, nan full betul-betul seperti MBG nan kami desain, ada nan sifatnya partial alias sebagian,” katanya. Bappenas tetap menguji coba model-model nan ada untuk menentukan model terbaik nan bakal diimplementasikan nantinya.

Di sisi lain, Penjabat Gubernur Provinsi Jakarta Teguh Setyabudi menerangkan bahwa sejauh ini uji coba program MBG di wilayah Jakarta telah dilakukan di 12 sekolah dengan total 10.448 paket makanan. Disadur dari Antara, Teguh menyebut untuk satu kotak makanan dibutuhkan biaya sebesar Rp 25 ribu dengan kandungan gizi per kotak makanan mencapai 500-750 kalori.

Iklan

Sementara itu, Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana menyampaikan, setelah melangkah sebagaimana direncanakan, program makan bergizi cuma-cuma bakal membelanjakan anggaran sebesar Rp 800 miliar per hari. 

“Kalau program ini sudah jalan, maka Badan Gizi Nasional bakal shopping Rp1,2 triliun setiap hari untuk investasi SDM (sumber daya manusia) masa depan. Sekitar 75 persen dari Rp1,2 triliun itu untuk intervensi Makan Bergizi Gratis, kurang lebih Rp800 miliar setiap hari,” kata Dadan usai aktivitas BNI Investor Daily Summit 2024 di Jakarta, Selasa, 8 Oktober 2024, seperti dikutip dari Antara.

Hitungan tersebut diambil dari hasil percobaan nan dilakukan Badan Gizi Nasional. Dengan melibatkan 3.000 anak dalam satuan pelayanan, dibutuhkan sekitar 200 kg beras, 350 kg ayam alias 3.000 butir telur, 350 kg sayuran, dan 600 liter susu per hari. Sedangkan, andaikan program tersebut melangkah penuh, Dadan memperkirakan ada sekitar 30 ribu satuan pelayanan di seluruh Indonesia nan melayani empat golongan sasaran utama dari program tersebut. 

Program makan bergizi gratis bakal mulai dijalankan pada Januari 2025. Namun, sebelum itu, tepatnya pada November 2024 mendatang, Badan Gizi Nasional bakal kembali menggelar uji coba program makan bergizi cuma-cuma dengan jangkauan wilayah nan lebih luas.

Bagus Pribadi, Melynda Dwi Puspita, dan Alif Ilham Fajriadi berkontribusi dalam penulisan tulisan ini.

Pilihan Editor: Siapkan Makan Bergizi Gratis, Pemerintah Gandeng Investor Vietnam Bangun Industri Sapi Perah di Poso

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis