CNN Indonesia
Kamis, 21 Nov 2024 17:53 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Gempa beruntun Cianjur telah mengakibatkan belasan rumah penduduk di Kecamatan Cibeber rusak ringan ringan dan sedang, Kamis (21/11).
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Cianjur menerjunkan lebih dari 30 petugas dan relawan untuk membantu perbaikan rumah penduduk nan rusak.
Kepala Pelaksana BPBD Cianjur Asep Sukmana Wijaya mengatakan dua kali gempa nan terpusat di Kecamatan Cibeber membikin sekitar 12 rumah penduduk Desa Cikondang mengalami rusak ringan dan sedang
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami sudah mengirim petugas ke letak terdampak gempa nan dua kali terjadi dengan pusat gempa di Kecamatan Cibeber, di mana gempa pertama dengan magnitudo 2,2 dan magnitudo 3,0, gempa kedua dirasakan di sejumlah kecamatan," kata Asep seperti dikutip Antara di Cianjur, Kamis (21/11).
Gempa kedua nan terjadi sekitar pukul 11.28 WIB selain terasa cukup kencang di Kecamatan Cibeber, juga dirasakan penduduk di sejumlah kecamatan lainnya, seperti Campaka, Cilaku dan Cianjur.
Pihaknya langsung mengirim petugas ke sejumlah titik terdampak gempa di Kecamatan Cibeber, guna melakukan pendataan dan penanganan langsung di mana sejumlah gedung dilaporkan rusak mulai dari rumah, sekolah, dan akomodasi umum lainnya.
"Data sementara gedung rumah nan rusak ringan akibat gempa di bagian genting dan langit-langit nan jatuh sekitar 12 unit tersebar di sejumlah kampung di Desa Cikondang, sehingga dapat dilakukan perbaikan langsung pemilik rumah dibantu petugas dan relawan," katanya.
Untuk sekolah dan akomodasi umum nan rusak akibat gempa tetap dalam proses pendataan, di mana pihaknya meminta Relawan Tangguh Bencana membantu pendataan serta melakukan pemindahan jika diperlukan guna menjamin keselamatan warga.
"Untuk sekolah dan akomodasi umum termasuk tempat ibadah tetap dalam pendataan petugas dan relawan, angan kami penduduk tidak panik namun tetap waspada ketika terjadi gempa susulan segera mencari tempat aman," katanya.
Kepanikan saat gempa terjadi dirasakan penduduk di Kecamatan Cibeber, antara lain masyarakat nan sedang menunggu jasa kesehatan di puskesmas setempat berceceran keluar ruangan saat merasakan getaran gempa, demikian pula siswa di sejumlah sekolah di wilayah nan sama.
"Gempa nan dirasakan cukup kencang, sehingga kami berupaya keluar ruangan lantaran takut terjadi perihal nan tidak diinginkan, saat di luar kami memandang siswa di sejumlah sekolah nan dekat dengan puskesmas sudah berada di lapangan terbuka," kata tenaga kesehatan di di wilayah itu,Wahyudin (45).
(Antara/gil)
[Gambas:Video CNN]
Yuk, daftarkan email jika mau menerima Newsletter kami setiap awal pekan.
Dengan berlangganan, Anda menyepakatikebijakan privasi kami.