BEM SI Demo di Depan Kominfo Sore Ini Buntut Peretasan PDNS

Sedang Trending 2 hari yang lalu
ARTICLE AD BOX

CNN Indonesia

Jumat, 05 Jul 2024 13:27 WIB

BEM SI bakal menggelar tindakan di Kominfo pada Jumat (5/7) ini buntut peretasan Pusat Data Nasional (PDN). Ilustrasi. BEM SI bakal menggelar tindakan di Kominfo pada Jumat (5/7) ini buntut peretasan Pusat Data Nasional (PDN). (CNN Indonesia/Feraldi Hifzurahman)

Jakarta, CNN Indonesia --

Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) bakal melakukan tindakan di instansi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) buntut peretasan Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) pada Jumat (5/7) ini.

Ada sejumlah tuntutan nan diusung dalam tindakan demo hari ini. Yakni, menuntut pemerintah memberikan pernyataan secara terbuka dan komprehensif mengenai kejadian keamanan siber nan terjadi di PDNS.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mengkaji ulang proses tender dan pembangunan PDN, baik PDN sementara maupun PDN permanen nan bakal dibangun dengan Langkah-langkah prosedural dan menerapkan disiplin skenario mitigasi insiden, serta kontinuitas upaya nan berpendirian pada transparan dan akuntabel," demikian pernyataan nan dikeluarkan BEM SI.

Selain itu, BEM SI juga menuntut pemerintah untuk menjamin tidak terjadi kesalahan berulang atas semua kejadian nan terjadi, baik saat ini, maupun nan bakal mendatang.

Terpisah, Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro mengatakan pihaknya menerjunkan sebanyak 1.111 personel untuk mengamankan tindakan demo tersebut.

Rekayasa lampau lintas di sekitar letak demo berkarakter situasional. Polisi bakal menutup jalan dan mengalihkan arus lampau lintas jika sudah terjadi peningkatan alias eskalasi aksi.

"Jika eskalasi meningkatkan di Patung Kuda, Kemenkominfo dan Kemendag, maka arus lalin bakal kita alihkan," ucap Susatyo.

"Diimbau untuk masyarakat nan bakal melintas di Jalan Merdeka Barat agar mencari jalan pengganti lainnya dikarenakan bakal ada tindakan penyampaian pendapat di Patung Kuda," imbuhnya.

Sistem PDNS 2 lumpuh sejak 20 Juni akibat serangan ransomware alias peretasan nan mengunci data-data di dalam sistem. Sebagian besar info di pusat info nan dipakai 282 lembaga pemerintah pusat dan wilayah itu pun terkunci dan belum bisa dipulihkan sampai saat ini.

Untuk membukanya diperlukan pembuka enkripsi namalain dekripsi. Pemerintah menyatakan pelaku meminta tebusan US$8 juta alias sekitar Rp131,8 miliar untuk mendapat kuncinya.

Lalu, muncul tiba-tiba klaim dari golongan Ransomware Brain Cipher nan mengaku sebagai peretas. Mereka pun memberikan kunci dekripsi secara cuma-cuma pada Rabu (5/7).

Kominfo mengaku telah mencoba kunci dekripsi nan diberikan golongan Brain Cipher di spesimen dan hasilnya bisa dibuka.

(ryn)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional