INFO BISNIS - Bagi penderita diabetes, memilih makanan dengan indeks glikemik rendah dan kandungan pati resisten tinggi bisa membantu menjaga kestabilan gula darah. Salah satu makanan nan sekarang banyak diperbincangkan adalah nasi dingin. Dipercaya bahwa nasi dingin, nan sudah dimasak dan kemudian didinginkan, mempunyai faedah lebih bagi penderita glukosuria dibanding nasi panas. Tetapi, apa sebenarnya nan membikin nasi dingin berbeda?
Dikutip dari beragam sumber salah satunya pafikotasingkawang.org, saat nasi nan telah dimasak kemudian didinginkan, sebagian patinya bakal berubah menjadi pati resisten sejenis karbohidrat nan lebih susah dicerna oleh tubuh. Karena pati resisten tidak dipecah secara langsung di usus kecil, tubuh memerlukan waktu lebih lama untuk memprosesnya. Ini berakibat pada pelepasan glukosa nan lebih lambat ke dalam darah, mengurangi akibat lonjakan gula darah nan sering terjadi setelah makan nasi panas. Sehingga, nasi dingin berpotensi menjaga gula darah lebih stabil bagi penderita diabetes.
Selain itu, pati resisten mempunyai faedah lain dalam meningkatkan sensitivitas insulin. Dengan konsumsi nan tepat, sensitivitas insulin bisa meningkat, memungkinkan tubuh lebih efektif dalam mengelola gula darah suatu aspek nan sangat krusial bagi penderita glukosuria nan umumnya mempunyai masalah resistensi insulin.
Beberapa penelitian mendukung klaim ini. Dalam sebuah studi, ditemukan bahwa nasi nan sudah dingin mempunyai kadar pati resisten sekitar 2,5 kali lebih tinggi daripada nasi hangat. Hasilnya menunjukkan bahwa kadar gula darah partisipan condong lebih stabil setelah mengonsumsi nasi dingin dibandingkan dengan nasi panas. Meskipun hasil ini tetap memerlukan penelitian lebih lanjut, hasil awal ini telah memberikan pedoman praktis bagi penderita glukosuria dalam memilih makanan nan lebih aman.
Namun, krusial diingat bahwa mengonsumsi nasi dingin bukan berfaedah penderita glukosuria bebas makan nasi sebanyak nan diinginkan. Tetaplah mengatur porsi makan dan padukan nasi dingin dengan makanan lain nan bernutrisi, seperti sayuran dan protein rendah lemak, untuk menjaga keseimbangan gizi. Pendampingan dari mahir gizi alias master tetap disarankan agar pola makan nan dipilih betul-betul sesuai dengan kebutuhan masing-masing individu.
Mengonsumsi nasi dingin mempunyai dasar ilmiah nan mendukung bahwa itu bisa menjadi pengganti baik bagi penderita diabetes. Namun, pola makan seimbang dan style hidup sehat tetap merupakan kunci utama dalam mengelola diabetes. Nasi dingin bisa menjadi bagian dari pola makan ini, membantu penderita glukosuria menjaga kestabilan gula darah tanpa mengorbankan kenikmatan makan.(*)
Artikel ini terbit di bawah titel Benarkah Nasi Dingin Baik untuk Penderita Diabetes?