Bentrok Demo Jokowi di Patung Kuda, Polisi Pukul Mundur Mahasiswa

Sedang Trending 2 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, CNN Indonesia --

Pasukan polisi yang dilengkapi tameng dan helm mendorong massa demonstran BEM SI yang tetap memperkuat di Patung Kuda Senin malam ini.

Berdasarkan pantauan sekitar nyaris pukul 19.00 WIB, polisi mulai merangsek bergerak melewati separator beton dan berhadapan langsung dengan massa mahasiswa.

Itu dilakukan setelah komandan polisi menyerukan seruan ketiga agar massa demonstran bubar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Water cannon disemprotkan, polisi bermotor bergerak, polisi bertameng juga bergerak untuk berupaya membubarkan massa demonstran.

Polisi bermotor berboncengan dengan membawa pelontar gas air mata menyisir jalanan di area untuk mengejar dan membubarkan mahasiswa. 

Massa mahasiswa pun berlarian ke segala penjuru menghindari polisi.

Sebelumnya pada sore tadi, massa berupaya mendobrak separator beton di Jalan Medan Merdeka Barat, area Patung Kuda, Jakarta Pusat, Senin (22/7).

Mereka meminta agar Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) turun ke jalan menemui massa aksi.

Pantauan CNNIndonesia.com, massa tindakan memasang tali tambang di separator beton nan memblokade akses ke Istana Negara tepatnya di depan gedung Sapta Pesona. Mereka lampau bersama-sama menarik tali tersebut.

"Kita hancurkan tembok-tembok nan ada di depan kita. Hidup mahasiswa, hidup rakyat Indonesia," kata salah satu massa tindakan dari mobil komando.

Salah satu separator beton pun tampak roboh. Mereka lantas berteriak-teriak sorai. Namun, orator meminta massa tindakan untuk menahan diri tidak menerobos separator beton tersebut.

"Apabila Jokowi tidak menemui kita di sini, maka apa kawan-kawan?" tanya orator.

"Lawan," teriak massa aksi.

Sementara itu, puluhan abdi negara kepolisian bersiaga di kembali separator beton tersebut.

Polisi kembali menyemprotkan water cannon.

"Sekali lagi kami mengimbau agar bisa mundur. Silakan mundur" seru aparat.


Dalam tindakan ini, setidaknya ada 12 tuntutan nan BEM SI suarakan. Beberapa tuntutan di antaranya meminta Presiden Jokowi untuk tidak cawe-cawe di Pilkada 2024, menolak kembalinya dwifungsi TNI Polri demi kerakyatan Indonesia, serta mengesahkan UU Perampasan Aset dan RUU Masyarakat Adat.

Kemudian, mencabut UU Tapera dan revisi kembali pasal-pasal nan bermasalah, mencabut dan merevisi Permendikbud Nomor 2 tahun 2024, serta menuntaskan kasus pelanggaran HAM berat dan tindak tegas pelaku represifitas kepolisian.

(lna/kid)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional