BI Dorong Hilirisasi Perikanan Bangka Belitung di Economic Business Forum 2025

Sedang Trending 3 jam yang lalu

BANK Indonesia (BI) berupaya meningkatkan sumber potensi ekonomi baru di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dengan mendorong hilirisasi pada sektor perikanan nan saat ini mulai tumbuh dalam aktivitas Babel Economic Forum (BEF) dan Babel Business Forum (BBF) nan bakal digelar pada Rabu, 29 Oktober 2025.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kepulauan Bangka Belitung Rommy Sariu Tamawiwy mengatakan langkah awal hilirisasi perikanan dilakukan dengan mengembangkan sumber daya manusia (SDM), penguatan kelembagaan mengenai dan pelaku usaha, serta strategi pemasaran hasil produk.

Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca

"Akselerasi hilirisasi perikanan berkesempatan sebagai motor pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. Hal ini lantaran sub-sektor perikanan itu telah menyumbang 7,45 persen terhadap PDRB (Produk Domestik Regional Bruto)," ujar Rommy dalam aktivitas Bincang Kek Media Bank Indonesia di Pangkalpinang, Senin, 27 Oktober 2024.

Menurut Rommy, kondisi geografis Bangka Belitung sebagai wilayah kelautan memberi ruang potensi nan luar biasa untuk mengembangkan sektor perikanan. Perusahaan perikanan, kata dia, juga sudah melangkah dengan bagus sehingga membuka kesempatan untuk peningkatan ekspor ke negara tetangga.

"Kita menginginkan produk-produk ekspor nan berbobot dari perikanan. Dari sisi info ekspor non timah, subsektor perikanan sudah memberikan pemuatan nan sangat bagus. Ini menjadi optimisme bagi kita semua baru ditengah dinamika perekonomian Bangka Belitung," ujar dia.

Rommy menuturkan pelaku upaya perikanan, pemerintah daerah, dan mitra strategis Bank Indonesia bakal diberikan training dengan bekerja sama dengan Badan Mutu Kementerian Kelautan Perikanan Bangka Belitung agar memberikan stimulasi sekaligus membangkitkan optimisme untuk sumber ekonomi baru.

"Pelatihan bakal kita fasilitasi. Kalau misalnya diekspor nanti, bakal dipertanyakan apakah produknya berbobot alias tidak? Lalu nan kudu diperhatikan, produk kudu sesuai dengan standar kualitas negara nan bakal menerima kiriman produk-produk perikanan kita," ujar dia.

Rommy menambahkan, Badan Mutu Kementerian Kelautan dan Perikanan telah membikin training Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP) bagi pelaku upaya untuk menjamin kualitas produk perikanannya di produksi. Selain itu, kata dia, pihaknya juga melakukan roadshow ke kampus di Bangka Belitung untuk berbareng mengembangkan sektor ekonomi baru.

"Untuk menuju ke arah kesempurnaan, tentu banyak nan kudu disiapkan. Namun kita tetap optimis perihal ini bisa dilakukan dengan adanya kekuatan sinergi, kolaborasi, koordinasi, komunikasi dan kerja sama antara kita semua," ujar dia.

Pilihan Editor:

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis