BNI Ingatkan Pentingnya Perlindungan Data Pribadi dan Perlindungan Konsumen

1 bulan yang lalu

TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. alias BNI proaktif melakukan edukasi kepada masyarakat, termasuk di lingkungan sivitas akademika, mengenai pentingnya perlindungan info pribadi dan perlindungan konsumen. Langkah ini dilakukan guna mengantisipasi aktivitas finansial ilegal.

Bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK), BNI dan beberapa lembaga finansial mengadakan aktivitas edukasi literasi finansial di lingkungan sivitas akademika Fakultas Ekonomi Trisakti.

Direktur Network and Services BNI Ronny Venir mengungkapkan, perubahan perilaku masyarakat nan saat ini serba digital menjadi tantangan tersendiri dalam memerangi beragam modus kejahatan berkedok penipuan nan sering kali terjadi.

“Modus penipuan banyak sekali, tidak memandang status mulai dari pejabat negara hingga ibu rumah tangga, banyak nan terkena dan kebobolan, info nan berkarakter pribadi kudu dilindungi seperti OTP, User ID, Password, PIN, CVC/CVV dan jangan lupa mengganti PIN secara berkala serta mengaktifkan fitur notifikasi transaksi keuangan,” ucap Ronny saat mengisi seminar Literasi Keuangan di Kampus Universitas Trisakti, Jakarta, Selasa, 15 Oktober 2024, seperti dikutip dari keterangan tertulis nan diterima Rabu, 16 Oktober 2024.

Sivitas akademika juga diajak untuk berkontribusi dalam memerangi kejahatan finansial agar tidak mudah diiming-imingi untung dahsyat nan tidak wajar dalam berinvestasi, apalagi jika tidak terdaftar di OJK. Tak kalah penting, mahasiswa juga kudu proaktif untuk menjaga info pribadi agar tidak mudah disalahgunakan oleh pihak lain.

Saat ini, melalui penerapan perlindungan konsumen, BNI secara aktif dan berkala selalu memberikan edukasi kepada pengguna dan masyarakat untuk berhati-hati dan sadar terhadap ancaman beragam modus penipuan.

Ronny menjelaskan bahwa BNI konsentrasi terhadap Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi (UU Nomor 27 Tahun 2022) nan segera diimplementasikan secara penuh pada 17 Oktober 2024.

Selanjutnya: Melalui penerapan patokan tersebut, para oknum tidak bisa lagi mengakses data....