CNN Indonesia
Senin, 06 Mei 2024 18:16 WIB
Makassar, CNN Indonesia --
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat 13 orang meninggal bumi dalam musibah banjir dan longsor di tujuh wilayah Sulawesi Selatan. Satu orang lainnya dilaporkan hilang.
Banjir dan longsor di Sulsel terjadi di Kabupaten Luwu, Sidrap, Pinrang, Wajo, Enrekang, Soppeng dan Bone.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Data per hari ini terdata ada 13 korban meninggal dan ada satu nan hilang," kata Kepala BNPB Letjen Suharyanto di Makassar, Senin (6/5).
Dia mengatakan rumah penduduk nan mengalami kerusakan akibat banjir bandang dan longsor bakal direkonstruksi setelah tanggap darurat selesai.
"Rehabilitasi rekonstruksi tentu saja dilakukan setelah tanggap darurat selesai, tapi proses perencanaan, persiapannya dilaksanakan secara paralel dengan tanggap darurat. Masing-masing wilayah sudah mendata," katanya.
Suharyanto mengatakan proses rehabilitasi dan rekonstruksi rumah penduduk terdampak itu ada sistem nan kudu dilakukan setelah bencana.
"Bagi rumah masyarakat nan bakal direlokasi, lantaran tidak mungkin tinggal di situ, jika tinggal di situ dikhawatirkan banjir susulan terkena lagi. Nah, ini pemerintah wilayah menyiapkan lahan-lahan untuk direlokasi," tuturnya.
Setelah ada lahan untuk merelokasi warga, kata Suharyanto, Pemerintah Pusat nantinya bakal melakukan pembangunan rumah penduduk nan terdampak bencana.
"Kemudian rumah penduduk nan rusak berat tapi tidak perlu digeser, tanahnya milik penduduk setempat, itu ada pergantian dari pemerintah pusat. Kalau rusak berat (bantuan) Rp60 juta, jika rusak sedang Rp30 juta dan jika rusak ringan Rp15 juta," ujarnya.
(mir/pmg)
[Gambas:Video CNN]