Jakarta, CNN Indonesia --
Polisi kembali menyita narkotika jenis sabu sebanyak 70,76 kilogram milik jaringan bandar narkotika internasional Fredy Pratama di wilayah Kalimantan Selatan (Kalsel).
Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Mukti Juharsa menyebut pengungkapan jaringan Fredy Pratama itu sukses dibongkar oleh Direktorat Reserse Kriminal Narkoba Polda Kalsel.
"Polri melalui Polda Kalsel telah sukses membongkar jaringan narkotika milik bandar besar Fredy Pratama dan menyita total 70,76 kilogram sabu," ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (23/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, Kapolda Kalsel Irjen Winarto menjelaskan pengungkapan jaringan Fredy Pratama itu berasal dari adanya penangkapan pelaku berinisial AR di salah satu hotel di Banjarmasin Utara, pada Kamis (26/9) kemarin.
Dari hasil penangkapan itu, dia mengatakan tim Subdit 3 Ditresnarkoba Polda Kalsel menemukan peralatan bukti 9,1 kilogram sabu dari tas pelaku nan sudah dipisah ke dalam 8 paket ukuran besar dan 13 paket ukuran kecil.
Setelah dilakukan pemeriksaan, Winarto menyebut pelaku AR mengaku kepada interogator mengedarkan peralatan haram sabu nan didapat dari pelaku lain berinisial MM.
"Terungkap bahwa MM adalah kaki tangan Freddy Pratama namalain Miming. MM berkedudukan sebagai operator peredaran narkotika di tiga wilayah, Jakarta, Surabaya dan Bali," jelasnya.
Berdasarkan info tersebut, dia menyebut interogator kembali melakukan pengembangan dan didapati adanya rencana pengiriman sabu nan telah diatur oleh MM menggunakan satu unit mobil Mitsubishi Triton.
Setelahnya, Winarto menyebut tim Polda Kalsel melakukan pengejaran mengenai rencana pengiriman sabu itu hingga akhirnya sukses ditemukan di Jalan Hasan Basri, Banjarmasin Utara, pada Selasa (8/10) kemarin sekitar pukul 01.00 WITA.
Mukti mengatakan dari hasil pengejaran itu didapati dua pelaku nan bekerja sebagai kurir ialah AW dan JB. Selain itu dari mobil tersebut juga ditemukan peralatan bukti 50 paket sabu dengan bungkusan plastik teh cina bertuliskan Guanyinwang.
"Yang disembunyikan di bunker di dalam bangku belakang dengan berat total 51,3 kilogram lebih. Petugas juga turut menyita pil ekstasi nan ditemukan sebanyak 9.560 butir," jelasnya.
Tak berakhir di situ, interogator turut menangkap pelaku MR nan berkedudukan sebagai kreator bunker di mobil Triton untuk tempat penyimpanan sabu-sabu. Winarto mengatakan pengembangan kembali dilakukan hingga akhirnya interogator mendapati pelaku lain berinisial SA di wilayah Banua Anyar, Banjarmasin Timur, pada Kamis (10/10).
Ia menyebut pelaku SA ditangkap di sebuah rumah nan diduga merupakan tempat penyimpanan sabu milik jaringan Fredy Pratama. Dari penyimpanan tersebut interogator juga menyita total 10 paket besar sabu dengan berat total 10,3 kilogram lebih.
Lebih lanjut, Mukti mengaku menyambut baik keberhasilan Polda jejeran khususnya Dirresnarkoba Polda Kalsel nan telah sukses memberantas peredaran narkoba termasuk kepada jaringan Fredy Pratama hingga ke akar-akarnya.
"Sesuai pengarahan Kabareskrim Polri, jangan pernah berakhir dengan menangkap pelaku dan pengedar narkoba. Tapi kejar sampai aset-asetnya. Hanya dengan memiskinkan mereka kita bisa melindungi masyarakat dari ancaman narkoba," pungkasnya.
(tfq/DAL)
[Gambas:Video CNN]