TEMPO.CO, Jakarta -Menteri BUMN Erick Thohir menyebut kementeriannya siap memasok kebutuhan energi, baik listrik dan gas, untuk instansi pemerintahan di Ibu Kota Negara Nusantara alias IKN. Selain itu, Erick menyebut perusahaan BUMN telah siap menunjang sejumlah fasilitas, terutama untuk penyelenggaraan upacara HUT ke-79 RI pada 17 Agustus mendatang di IKN.
“Alhamdulillah, penugasan krusial nan diberikan Presiden Jokowi kepada Kementerian dan perusahaan-perusahaan BUMN untuk menyiapkan beragam akomodasi krusial dan utama untuk kantor-kantor pemerintahan di IKN, hingga saat sesuai jadwal. Mulai dari Istana Presiden, rumah tapak kedudukan menteri, hingga instansi kementerian koordinator 3 dan 4 sudah disuplai jaringan listrik dari PLTS dan jaringan gas," ujar Erick Thohir saat meninjau IKN seperti dikutip dalam keterangan tertulis pada Sabtu, 29 Juni 2024.
Erick Thohir meninjau finalisasi beragam akomodasi di IKN, Kalimantan Timur, pada Sabtu, 29 Juni 2024. Dalam kunjungan tersebut, Erick didampingi Wamen BUMN, Kartika Wirjoatmodjo, Sekretaris Kementerian BUMN, Rabin Hattari dan beberapa Direktur Utama BUMN. "Dengan waktu tersisa, sekitar sebulan lebih, kunjungan ini berbareng para Dirut dan Wadirut BUMN untuk memastikan semua akomodasi nan menjadi tanggung jawab kami bisa selesai tepat waktu," kata dia.
Dalam peninjauan sehari penuh di IKN, rombongan Kementerian BUMN itu mengunjungi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), Training Center PSSI, Kawasan Rumah Tapak Jabatan Menteri (RTJM), dan Istana Presiden berikut lapangan di depan Istana nan bakal menjadi letak upacara 17 Agustus mendatang. "Kami mau PLN, baik melalui PLTS ataupun gardu induknya bisa memasok listik, tak hanya untuk kebutuhan daya total untuk venue upacara HUT Kemerdekaan, tapi juga memastikan pasokan listrik interkoneksi di Kalimantan juga aman," kata Erick.
Tak hanya itu, kunjungan itu juga turut memastikan jaringan telekomunikasi nan menjadi tanggung jawab Telkom. "Bagaimana kesiapan jasa dan prasarana sehingga aktivitas HUT RI nan berjalan di IKN dan Jakarta bisa berjalan pararel, termasuk siaran langsung melalui TV Pool dan konsep aktivitas nan interaktif komunikasi melangkah lancar," lanjutnya.
Khusus untuk peringatan HUT Kemerdekaan RI, PLN siap menggunakan PLTS di IKN untuk mensuplai listrik sebanyak 10 MW dari kapabilitas sebesar 50 MW, Gas Insulated Substation (GIS) 150 KV dengan kapabilitas 2x60 MVA, jaringan transmisi, jaringan distribusi, dan 9 unit gardu hubung serta gardu distribusi. Untuk kebutuhan daya total venue utama rangkaian upacara HUT RI sebesar 1,5 MW, PLN menjamin keandalan back up suplay berupa genset dan UPS.
Iklan
Sementara itu, PT Telkom nan bertanggung jawab dalam urusan telekomunikasi telah menyiapkan jaringan Fixed Broadband (FBB) di 10 letak IKN dan Jakarta dengan total kapabilitas backbone mencapai 200 Gbps serta 34 BTS Telkomsel untuk mobile broadband (2G, 4G, 5G) nan dapat melayani 35 ribu pengguna dengan kehandalan prima.
Dengan konsep aktivitas HUT RI nan berbarengan antara IKN dan Jakarta, Telkom juga bertanggung jawab memastikan penyelenggaraan TV Pool berjalan mulus sehingga komunikasi interaktif antara Istana Presiden IKN dan Istana Merdeka Jakarta tidak mengalami kendala.
Sedangkan keberadaan BUMN Karya ditugasi menjamin kesiapan beragam akomodasi bentuk untuk Istana Presiden nan sudah mencapai 77,9 persen dan Kawasan Rumah Tapak Jabatan Menteri nan terdiri dari 36 unit. Selain itu, BUMN Karya lainnya ialah PT Waskita Karya (Persero) Tbk juga bertanggung jawab dalam pembangunan Gedung Sekretaris Presiden nan telah mencapai 91,12 persen, Kementerian Koordinator 3 nan meliputi bagian politik dan keamanan (80,14 persen), serta Kementerian Koordinator 4 nan mencakup bagian pembangunan manusia dan kebudayaan (85,22 persen). Direktur Utama PT Waskita Karya, Muhammad Hanugroho optimis Proyek Gedung Sekretariat Presiden, Kemenko 3 dan 4 bakal selesai di 2024. Selain itu, dia juga berkomitmen untuk terus mendukung pembangunan Infrastruktur di Indonesia.
Pilihan editor: Jokowi bakal Berkantor di IKN Juli, Pembangunan Istana Presiden Sudah 85 Persen