TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam (BP Batam) mengusulkan pengadaan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Kesehatan Internasional Batam nan berpusat di Sekupang dan Nongsa, Kota Batam, Kepulauan Riau. Dengan kebijakan ini, dokter-dokter asing diproyeksikan dapat berpraktik di area itu.
“Tradisi orang Melayu jika sakit biasanya ke Singapura alias ke Johor. Dengan KEK Kesehatan, harapannya master dari luar negeri bisa praktek di sini,” ujar Kepala Bidang Pelayanan dan Fasilitas Pabean dan Cukai I Bea Cukai Batam, Kepulauan Riau, Muhammad Solafudin, dalam bincang media di Kantor Bea Cukai Batam, Rabu, 26 Juni 2024.
Solafudin menuturkan, usulan itu telah dibahas dalam Sekretariat Dewan Nasional KEK. Bila disetujui, usulan itu nantinya bakal membawa usulan untuk ditandatangani oleh Presiden. Kebijakan itu bakal mengubah Peraturan Pemerintah alias PP tentang Penyelenggaraan KEK.
Dengan perubahan ini, beleid itu bakal mengakomodasi pembebasan bea masuk untuk obat-obatan dari Sekupang. Selain itu, peraturan ini bakal mengatur imigrasi dokter-dokter dari luar negeri ke wilayah Sekupang. “Perpaduan master dari luar negeri dan obat-obatan bebas,” kata dia.
Dia berharap, dengan adanya KEK ini, biaya berobat menjadi lebih terjangkau. “Mudah-mudahan (murah) agar devisa tidak keluar jika orang-orang berobat ke Singapura alias Johor,” kata dia.
Tak hanya itu, Solafudin menyatakan faedah tak hanya didapatkan ketika KEK itu telah berdiri. Ketika area itu tengah dibangun, pengiriman peralatan, pendirian gedung, dan mesin-mesin dapat dilakukan tanpa dikenai bea masuk.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyetujui usulan pembentukan KEK Pariwisata Kesehatan Internasional Batam. Penetapan KEK ini telah memenuhi persyaratan pembentukan KEK sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus.
KEK Pariwisata Kesehatan Internasional Batam seluas 47,17 hektare nantinya bakal berada di wilayah Sekupang 23,10 hektare (Wisata Kesehatan Terpadu) dan wilayah Nongsa seluas 24,08 hektare (Pariwisata).
Iklan
KEK Pariwisata Kesehatan Internasional Batam dengan sasaran investasi Rp 6,91 triliun sampai dengan 2032 bakal menyerap tenaga kerja 105.406 orang selama 80 tahun.
Pengusulan ini dinilai memenuhi persyaratan lantaran telah menguasai lahan 100 persen dengan penanammodal utama ialah Apollo Hospitals India dan Mayapada Group untuk Rumah Sakit Internasional.
Pada Lokasi Sekupang bakal dilaksanakan aktivitas utama kesehatan dengan rencana upaya Rumah Sakit Internasional (Mayapada Apollo Batam International Hospital), Nursing Academy International, MedTech Park nan dilengkapi MICE (Meetings, Incentive, Convention & Exhibition), Perumahan Dokter, Dormitory, Hotel & Retail.
RSBP Batam beserta sarana pendukung juga bakal menjadi bagian dalam KEK nan layanannya bakal terintegrasi dengan Mayapada Apollo Batam International Hospital.
Sementara pada letak Nongsa bakal dilaksanakan aktivitas utama pariwisata dengan rencana upaya Retirement Village & Clinic dan akomodasi penunjang berupa Cottages, Bungalow, Motel nan diperuntukan bagi wisatawan, pasien dan family pendamping.
HAN REVANDA PUTRA | YOGI EKA SAHPUTRA
Pilihan Editor: Rugi Rp 1,8 Triliun, Bos Kimia Farma Beberkan Penyebabnya