BPS: Indeks Perilaku Antikorupsi Indonesia 2024 Turun

Sedang Trending 2 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, CNN Indonesia --

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indeks Perilaku Antikorupsi (IPAK) masyarakat Indonesia mengalami penurunan dibanding 2023.

IPAK Indonesia 2024 nan ditemukan BPS adalah 3,85. Indeks itu mengalami penurunan sebesar 0,07 poin dibandingkan IPAK tahun 2023 ialah 3,92.

Capaian IPAK pada tahun ini juga 0,29 poin di bawah sasaran RPJMN 2024.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengutip dari arsip nan ada di laman BPS, Senin (15/7), pada sasaran RPJMN 2024 semestinya IPAK Indonesia adalah 4,14.

Target itu terus naik dari 2020 lampau dari sebesar 4,00.

Masih dari laman nan sama penurunan IPAK itu dipengaruhi penurunan dimensi persepsi dan dimensi pengalaman.

"Indeks dimensi persepsi mengalami penurunan sebesar 0,06 poin dibandingkan tahun 2023. Hal ini menunjukkan bahwa semakin sedikit masyarakat nan menganggap kebiasaan perilaku korupsi sebagai sesuatu nan tidak wajar," demikian dikutip dari laman BPS.

Sementara pada dimensi pengalaman mengalami penurunan sebesar 0,07 poin dibandingkan 2023.

"Hal ini menunjukkan masyarakat nan mengalami pengalaman mengenai petty corruption meningkat," dikutip dari laman tersebut.

Semakin permisif

Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menjelaskan penurunan IPAK itu menjadi indikasi soal sikap lebih permisif terhadap perilaku korupsi.

"Nilai IPAK mencapai 3,85 mengalami penurunan sebesar 0,07 poin dibandingkan dengan IPAK 2023 nan mencapai 3,92. Penurunan IPAK tentunya merupakan indikasi bahwa masyarakat lebih permisif terhadap perilaku korupsi," kata Pelaksana Tugas Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti di Jakarta, Senin (15/7) seperti dikutip dari Antara.

Menurut Amalia, penurunan ini disebabkan melemahnya indeks persepsi dan indeks pengalaman masyarakat nan berangkaian dengan pelayanan publik.

Amalia menjelaskan, IPAK merupakan ukuran nan mencerminkan perilaku antikorupsi di masyarakat nan diukur dengan skala 0 hingga 5.

Semakin tinggi nilai indeks ini, maka semakin tinggi budaya antikorupsi di masyarakat. Namun sebaliknya, semakin rendah nilai IPAK, maka masyarakat semakin permisif terhadap perilaku korupsi.

Menurut dia, indeks ini menggambarkan perilaku dan pengalaman seseorang mengenai korupsi skala mini (petty corruption), serta grand corruption alias penyalahgunaan kekuatan tingkat tinggi nan menguntungkan segelintir orang dengan mengorbankan masyarakat.

Lebih lanjut, dia mengatakan IPAK 2024 dihitung berasas hasil survei perilaku antikorupsi nan dilaksanakan di 186 kabupaten/kota sampel untuk perkiraan level nasional.

Jumlah sampel blok sensus dalam survei ini sebanyak 1.100, dengan sasaran jumlah sampel rumah tangga mencapai 11.000.

Survei IPAK dilaksanakan secara tatap muka pada 22 April-22 Mei 2024 dengan info nan terkumpul mencakup pendapat alias persepsi terhadap kebiasaan di masyarakat dan pengalaman berasosiasi dengan jasa publik dalam perihal penyuapan, gratifikasi, pemerasan, serta nepotisme.

IPAK Indonesia dalam kurun lima tahun terakhir mengalami stagnasi di nomor 3,8 hingga 3,9 poin.

(kid, Antara/gil)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional