Brimob Angkut 3 Terduga Pelaku Pembakaran Mobil Polisi di Pejompongan

Sedang Trending 1 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

CNN Indonesia

Jumat, 23 Agu 2024 12:00 WIB

Kepolisian menangkap tiga terduga pelaku pembakaran mobil polisi di Pejompongan, Jakarta Pusat, saat demonstrasi menolak RUU Pilkada, Kamis (22/8). Sebuah mobil milik polisi di Pejompongan, Jakarta Pusat, dibakar oleh orang tidak dikenal, pada Kamis (22/8) malam. (CNN Indonesia/Taufiq)

Jakarta, CNN Indonesia --

Kepolisian menangkap tiga terduga pelaku pembakaran mobil polisi di Pejompongan, Jakarta Pusat, pada Kamis (22/8) malam. Ketiga terduga pelaku masing-masing berinisial F, MF, dan EHS.

Pembakaran mobil patroli polisi terjadi usai abdi negara memukul mundur massa tindakan menolak Revisi UU Pilkada di depan Gedung DPR.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indardi menyebut mobil patroli milik Polsek Metro Tanah Abang tersebut dibakar di sekitar Pos Polisi Pejompongan.

"Ada tiga orang pelaku diamankan personil Brimob," kata Ade Ary kepada wartawan, Jumat (23/8).

Disampaikan Ade Ary, ketiga pelaku itu kemudian dibawa ke Polres Metro Jakarta Pusat untuk dilakukan pemeriksaan.

"Membawa pelaku untuk penyelidikan tindak pidana pembakaran 1 mobil patroli dengan nopol 1051-28 milik inventaris dinas Polsek Metro Tanah Abang," ujarnya.

"Pelaku diserahkan di Polres Metro Jakarta Pusat dalam keadaan baik," imbuh dia.

Sebelumnya, sebuah mobil sedan milik polisi di Pejompongan, Jakarta Pusat, dibakar oleh orang tidak dikenal, pada Kamis malam.

Pantauan di letak hanya terdapat mobil tersebut nan terparkir di dekat Pos Polisi sub Sektor Tanah Abang dekat Menara BNI.

Amnesty International Indonesia (AII) mengatakan abdi negara kepolisian menggunakan kekuatan berlebih dan condong sadis saat mengamankan demonstrasi rakyat menolak pengesahan RUU Pilkada di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (22/8).

Kesimpulan itu diperoleh Amnesty setelah melakukan pemantauan di sejumlah wilayah termasuk Jakarta.

"Satu kata, brutal. Pengamanan nan semula kondusif, berujung brutal. Dan fatalnya, ini bukan pertama kali," ujar Direktur Eksekutif AII Usman Hamid dikutip dari laman AII, Jumat (23/8).

(dis/pmg)

[Gambas:Video CNN]

Yuk, daftarkan email jika mau menerima Newsletter kami setiap awal pekan.

Dengan berlangganan, Anda menyepakatikebijakan privasi kami.

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional