TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan alias Menhub Budi Karya Sumadi menginstruksikan agar aset Bandara Tuanku Tambusai, Riau diserahkan ke Kementerian Perhubungan. Ia mengatakan telah berkomunikasi dengan jejeran Forkompinda Provinsi Riau, agar berkoordinasi dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi untuk proses penyerahan aset airport tersebut.
Ia menilai bahwa Bandara Tuanku Tambusai itu sudah bagus, terlebih ada konektivitas dari wilayah airport ke Batam. Namun, ujarnya, penyerahan aset airport belum kunjung selesai.
Karena itu, dia berambisi agar penyerahan aset Bandara Tuanku Tambusai ke kementeriannya bisa dilakukan segera. "Apabila sudah diserahkan, maka perawatan-perawatan airport bisa dilakukan oleh Kementerian Perhubungan," katanya dalam keterangan resmi, Ahad, 5 Mei 2024.
Menhub Budi juga menginstruksikan agar potensi Bandara Tuanku Tambusai itu dioptimalkan. Menurut dia, konektivitas airport dengan dimensi runway 1.300 meter x 30 meter ini tidak hanya terbatas ke Batam, melainkan bisa ke wilayah lain seperti Medan alias wilayah sekitar.
Ia menilai, dengan dioptimalkannya Bandara Tuanku Tambusai ini, masyakarat semakin mudah untuk melakukan perjalanan dari Kabupaten Rokan Hulu, Riau ke tempat-tempat lain. "Apalagi sekarang ini sudah ada konektivitas ke Batam seminggu dua kali," ucapnya.
Iklan
Adapun airport ini mempunyai luas terminal sebesar 3.630 meter persegi. Dengan runway berdimensi 1.300 meter x 30 meter, Bandara Tuanku Tambusai bisa didarati oleh pesawat jenis ATR72-500/600.
Selama beraksi sejak diresmikan, airport nan terletak di Kecamatan Rambah Samo, Kabupaten Rokan Hulu, Riau ini baru melayani rute penerbangan Batam menuju Pasir. Frekuensi penerbangan selama satu minggu sebanyak dua kali, dengan maskapai nan tersedia adalah Susi Air.
Pilihan Editor: Menhub Budi Karya Tawarkan Investasi Pembangunan TOD MRT Jakarta ke Jepang