Catatan SKK Migas, Produksi Migas per Agustus 2024 Naik 3,4 Persen dengan Capaian 1.811 BOEPD

Sedang Trending 1 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

TEMPO.CO, Jakarta - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat realisasi produksi minyak dan gas hingga 15 Agustus 2024 mencapai 1.873 barel oil equivalent per day (BOEPD) alias meningkat sekitar 3,4 persen dibandingkan realisai pada bulan nan sama tahun 2023 nan produksinya sebesar 1.811 BOEPD. 

Berdasarkan info bulanan, hingga pertengahan Agustus 2024 produksi minyak dan gas mencapai 1.860 BOPED alias naik sekitar 3,5 persen dibandingkan pada info bulanan nan sama tahun lampau sebesar 1.797 BOEPD.

Peningkatan produksi minyak dan gas tidak terlepas dari penambahan produksi minyak pertama dari Proyek Banyu Urip Infill Clastic (BUIC) nan mencapai 13.300 BOPD dari 7 sumur nan dibor hingga tahun 2025 serta optimalnya penyerapan salur gas sejak Juli 2024 dengan puncaknya adalah lifting (salur gas) di 24 Juli 2024 nan menembus 5.919 juta kaki kubik gas per hari (MMSCFD), di atas sasaran ABPN sebesar sebesar 5.785 MMSCFD.

“Tren produksi minyak dan gas keduanya menunjukkan kenaikan di tahun ini. Bahkan untuk gas, sudah ada tren naik sebesar 2,2 persen di 2023. Terlebih pada momen nan membanggakan, ialah pada peringatan kemerdekaan di bulan Agustus ini, baik minyak maupun gas menunjukkan tren kenaikan produksi,” kata Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Hudi D. Suryodipuro dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu, 17 Agustus 2024.

Hudi mengatakan, upaya SKK Migas dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) dalam mengebor sumur pengembangan dilakukan secara garang sejak 2023 alias setelah pandemi Covid-19 berakhir. “Tren kenaikan produksi minyak dan gas di Agustus 2024 merupakan hasil dari upaya SKK Migas dan KKKS untuk menciptakan ketahanan energi,” ujarnya.

Ia mengklaim, pada 2023 dan 2024 investasi untuk pemboran sumur pengembangan meningkat. Bahkan di 2024 diperkirakan bakal mencapai sekitar 932 sumur alias sudah mendekati nomor 1.000 sumur. “Masif dan agresifnya terhadap beragam program untuk meningkatkan produksi minyak dan gas, tak hanya menahan decline rate saja tapi bisa menambah produksi minyak dan gas secara signifikan,” ujarnya.

Iklan

Sebab itu, kata Hudi, proyek-proyek hulu migas nan bakal selesai di tahun ini bakal memberikan penambahan produksi minyak dan gas secara signifikan. Hudi menuturkan, adapun tantangannya untuk gas saat ini ialah penyerapannya nan belum optimal, seperti di Jawa Timur kelebihan sekitar 150 MMSCFD.

“Nanti setelah selesai pembangunan pipa dari Batang-Cirebon (Cisem 2) maka tak ada rumor lagi perihal kelebihan gas. Untuk minyak, kami optimis hingga akhir tahun kelak produksi bakal meningkat lagi mengingat tetap ada dua proyek minyak nan bakal onstream di sisa 2024 ialah proyek Forel Baronang dan proyek Puspa Asri,” ujar Hudi.

Hudi mengatakan, SKK Migas juga sedang berupaya agar proyek minyak Forel Baronang bisa onstream di Oktober 2024 guna memberikan tambahan produksi minyak nan signifikan, ialah 10.000 BOPD nan tujuannya bisa mendongkrak produksi minyak hingga akhir tahun.

“Milestone pencapaian industri hulu migas hingga saat ini, tidak hanya menjadi Kado Kemerdekaan, tetapi juga menjadi pondasi untuk mencapai sasaran di tahun depan serta pencapaian sasaran dalam long term plan, ialah produksi minyak 1 juta barel per hari dan gas sebesar 12 miliar kaki kubik per hari,” kata Hudi.

Pilihan Editor: Tahun Depan, Pemerintah Targetkan Perkuat Hilirisasi Perkebunan Sawit

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis