Cerita SDN di Solo Cuma Dapat Dua Siswa saat PPDB Zonasi Tahun Ini

Sedang Trending 2 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, CNN Indonesia --

Sebuah sekolah dasar negeri (SDN) di Solo, Jawa Tengah, menambah cerita sekolah nan mendapatkan sedikit sekali siswa baru saat Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun aliran 2024/2025.

Sekolah Dasar (SD) Negeri Dawung Tengah, Solo, menerima dua siswa di Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2024. Mengutip dari detikJateng, dua siswa baru SDN Dawung Tengah Solo itu diterima dari jalur afirmasi dan jalur zonasi.

Dua siswa tersebut ialah laki-laki dan wanita terlihat duduk depan-belakang saat hari pertama pembelajaran ialah perkenalan siswa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepala Sekolah SD Dawung Tengah, Turhadi (42), mengatakan sekolah nan dipimpinnya itu memang  mulai sedikit menerima siswa sejak tahun pembelajaran lalu.

"Tahun ini dapat dua anak, tahun kemarin nan naik kelas dua hanya dapat 10 siswa," kata Turhadi ditemui di SDN Dawung Tengah, Senin (22/7).

Turhadi mengungkapkan semakin sedikitnya siswa di SDN nan berlokasi di Serengan, Solo, tersebut. Salah satu aspek ialah tidak ada usia anak sekolah di lingkungan SDN Dawung Tengah.

"Yang paling terlihat itu aspek jumlah usia sekolah. Di sekitar sini itu kami tanya beberapa tokoh masyarakat nan ada di sini termasuk ke RT, RW itu memang banyak anak usia sekolah nan tahun ini itu tidak banyak," ungkapnya.

Hal itu juga didukung dengan tutupnya TK nan berada di belakang sekolah. Menurutnya, TK tersebut biasanya menjadi penyuplai siswa baru untuk SDN Dawung Tengah.

"Terus ini juga dulunya ada TK tapi sudah satu tahun nan lampau itu tutup. Biasanya nan menyuplai dari sekolah sini itu dari TK nan ada di belakang. Karena sudah tutup dan juga kekurangan siswa juga. Anaknya itu semakin sedikit itu loh," kata Turhadi.

Meskipun demikian Turhadi berharap bakal ada siswa baru nan masuk ke sekolah tersebut, lantaran tetap menerima pendaftaran melalui jalur offline hingga Agustus mendatang.

Ia mengatakan untuk jumlah siswa kelas 1 hingga 6 SD totalnya ada 43 siswa.

"Jadi misalkan jika ada dari luar kota jika mau masuk ya tetap kita terima. Kalau offline-nya kita tetap terima sampai sebelum cut off dapodik, bulan Agustus," terangnya.

Dengan mendapatkan dua siswa, Turhadi mengaku tidak ada kesulitan dalam belajar mengajar. Menurutnya, justru pembimbing bisa lebih konsentrasi dalam memberikan pembelajaran untuk siswa.

"Kalau dari pembelajaran insyaallah tidak (kesulitan) lantaran bagi kami berapa anak bakal tetap kita ajar dan kita samakan dengan berapa pun anaknya. Justru malah anak nan sedikit itu perhatiannya lebih besar, lebih konsentrasi gurunya dan anak-anaknya itu lebih mendapatkan perhatian nan lebih dari gurunya," kata dia.

Baca buletin lengkapnya di sini.

(tim/kid)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional