Jakarta, CNN Indonesia --
Sejumlah kementerian di pemerintahan Prabowo Subianto dipecah hingga mempunyai 48 kementerian. Bertambah 14 kementerian dari kabinet pemerintahan Jokowi.
Imbas penambahan kementerian ini, Plt. Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Haryomo Dwi Putranto mengatakan sebanyak 229.901 aparatur sipil negara (ASN) bakal dialihkan.
"Berdasarkan penambahan lembaga nan dibentuk oleh Kabinet Merah Putih, maka dapat diprediksi jumlah ASN nan bakal dialihkan sebanyak 229.901 pegawai negeri sipil (PNS) dan PPP3," ucap Haryomo dalam Rapat Kerja dengan Komisi II DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (28/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun rincian ASN nan dialihkan, ialah untuk Kementerian Desa, Pembangunan Tertinggal, dan Transmigrasi sebanyak 2.072 ASN; Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia sebanyak 64.879 ASN.
Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi sejumlah 453 ASN; Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah sebanyak 710 ASN; Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sebanyak 19.545 ASN.
Kemudian, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sebanyak 2.256 ASN; Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sebanyak 22.202 ASN; dan nan terakhir, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi dengan jumlah ASN sebanyak 117.784 ASN.
Salah satu ASN nan bekerja di Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) di periode sebelumnya, Rio (bukan nama sebenarnya) menyambut positif Kemenparekraf nan dipecah di periode pemerintahan saat ini.
Menurutnya, saat Badan Ekonomi Kreatif digabung ke Kementerian Pariwasata, konsentrasi kementerian menjadi terbelah. Saat itu juga hanya ada satu kedeputian nan konsentrasi di bagian ekonomi kreatif.
"Karena Bekraf nan baru berasosiasi di 2019, akhirnya Bekraf nan menyesuaikan, di struktur, Bekraf nampak sempit ruang lingkupnya, jika di struktur dia hanya ada di satu kedeputian, nan unik tangani ekonomi imajinatif itu satu deputi," kata Rio saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (29/10).
Dengan kementerian pariwisata nan dipisah dengan ekonomi imajinatif saat ini, dia menilai masing-masing bakal konsentrasi mengurus bidangnya.
"Ketika dipecah gini kan bisa konsentrasi ke masing-masing kembali. Poin utamanya fokus, bakal ada struktur organisasi nan lebih konsentrasi urus ini dibanding ketika digabungkan," katanya.
Rio mengaku siap jika terdampak kebijakan pengalihan ASN. Ia mengatakan belum lama ini, juga ada pemetaan ASN di internal kementeriannya.
"Kita sebagai ASN pasti kudu siap, itu kan akibat ketika kita masuk kudu siap ditempatkan dimana saja. Di internal ada penjaringan pendapat, selama ini bekerjanya lebih di ruang lingkup nan mana, ekonomi imajinatif alias pariwisata, udah ada survei internal," ujarnya.
ASN lain dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat nan sekarang juga dipecah, Fahmi (bukan nama sebenarnya) juga siap dengan kebijakan pengalihan ASN imbas bertambahnya kementerian ini.
"Siap enggak siap kudu siap, termasuk pindah ke IKN," kata Fahmi.
Infografis 229 Ribu ASN Dialihkan Imbas Prabowo Pecah Kementerian
(yoa/DAL)
[Gambas:Video CNN]